Candi Prambanan memang indah. Karena keindahannya, banyak orang melupakan kesakralan candi yang sudah ada sejak abad ke 9 ini. Seperti yang dialami oleh rombongan wisatawan study tour SMK 4 Tangerang, Banten.
Dilansir dari detikTravel, Rombongan ini mengalami kesurupan massal di Yogyakarta sesaat setelah mengunjungi obyek wisata Candi Prambanan. Mereka mengalami kesurupan di dekat Jalan Veteran Umbulharjo di selatan simpang empat Sari Husada Kota Yogyakarta.
Awalnya salah satu siswa berteriak histeris di dalam bus, lalu disusul dengan siswa lain yang ikut histeris dan berteriak-teriak saat turun dari bus.
Salah satu siswa yang sebenarnya tidak bahasa Jawa tiba-tiba mengalami kesurupan dan bisa berbahasa Jawa. Siswa tersebut berteriak seperti marah-marah agar mengambalikan kain selendang.
“Balekno lendange (kembalikan selendangnya),” kata salah satu siswa.
Para guru pendamping bersama warga langsung memisahkan siswa yang kesurupan dengan siswa yang tidak mengalami keserupan. Warga sekitar yang melihat kejadian ini pun berkerumun. Aparat dan polresta Yogyakarta langsung mengamankan lokasi dengan menutup jalan.
Beberapa orang pintar datang dan membantu menyembuhkan siswa kesurupan tersebut dan membantu mencari kain selendang yang dibicarakan salah saru siswa yang keserupan. Bahkan salah seorang juru kunci Candi Prambanan juga didatangkan untuk menyelesaikan masalah magis akibat keteledoran wisatawan ini.
Setelah kain ditemukan, kain tersebut langsung dikembalikan ke Prambanan dan siswa yang masih histeris turut dibawa ke Prambanan menggunakan mobil ambulans dikawal aparat kepolisian untuk penyembuhan.
“Ada yang mengambil kain selendang atau penutup batu candi. Sudah dibawa ke Prambanan lagi, semua sudah tenang,” kata Hidayat salah satu warga Umbulharjo yang turut mengobati dan menenangkan siswa saat kejadian.
Kesurupan ini sendiri terjadi sejak pukul 21.15 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Setidaknya lebih kurang 90 menit para warga dan aparat terkait menangani lebih ddari 6 bus dalam rombongan study tour tersebut yang mengalami kesurupan.
Menurut keterangan Manajer Operasional Hotel LPP (tempat meginap para siswa), Agung kejadian kesurupan ini juga dipicu karena salah satu siswa juga mengambil batu di Candi Borobudur.
Meskipun bagi sebagian orang kejadian ini tidak masuk akal, tapi bagi orang yang percaya tentang hal mistis, kejadian ini bisa dibilang kasus yang serius. Maka dari itu, alangkah baiknya untuk tetap memperhatikan tingkah laku selama berwisata di sebuah tempat wisata.
Jangan ambil apapun di tempat yang dikunjungi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.