Warga di pulau wisata Koh Samui, Thailand, pada Selasa (13/3/2018), dibuat berang karena ulah seorang wanita.Seorang turis wanita berambut pirang yang tak diketahui identitasnya tertangkap kamera tengah bugil sambil memeluk sebuah batu yang dianggap keramat, di Koh Samui, Thailand, (13/3). Warga sekitar pun dibuat berang dengan ulah turis wanita tersebut.
Seorang turis wanita bugil di batu keramat Koh Samui, Thailand. (Foto/Phuket Gazette).
Batu bernama Hin Ta tersebut memiliki tinggi sekitar empat meter. Hin Ta dianggap keramat karena diyakini membawa roh tetua di masa lalu.
Warga yang marah kemudian mendesak polisi menangkap turis wanita itu dan memaksanya meminta maaf.
“Batu itu spesial bagi kami dan menjadi salah satu ciri khas pulau ini. Perilaku turis itu amat menghina kami,” terang Sutida Wongyai, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara seorang pemilik hotel bernama Suriya Promsri mengatakan, turis itu seharusnya tak bugil di pulau Koh Samui.
“Polisi harus mencari dan menangkapnya agar turis lain tetap menghormati pulau ini,” ujar Suriya.
Perasaan jengah juga disampaikan Niwin Suksan, warga setempat yang membuka warung di sekitar pantai tempat batu itu berada.
“Saya merasa jengah saat melihat foto itu. Polisi harus mengambil langkah tegas untuk mencegah hal ini terulang. Batu Hin Ta memiliki sejarah panjang dan warga pulau Koh Samui amat bangga dengan keberadaan batu itu,” kata Niwin.
Kepolisian Koh Samui mengaku telah menerima keluhan warga soal ulah wisatawan itu dan sedang melakukan investigasi.
“Hal itu tak bisa diterima dan kami akan memeriksa foto itu untuk menemukan turis tersebut,” ujar juru bicara kepolisian.
Batu Hin Ta di Pulau Koh Samui, Thailand. (Foto/Thaiairways).
Batu Hin Ta atau Batu Kakek memang telah lama jadi lokasi favorit turis yang datang ke Pulau Koh Samui, Thailand.
Batu itu terletak di sebelah batu yang lebih kecil bernama Hin Yai. Warga setempat menganggap Hin Ta sebagai perwujudan alat kelamin pria sementara Hin Yai adalah batu perempuan.
Warga setempat percaya bahwa sepasang suami istri berusia lanjut berlayar ke pulau itu untuk melamar calon istri untuk putra mereka. Namun di perjalanan, perahu yang mereka mengalami kecelakaan hingga tenggelam. Sepasang suami istri tersebut sebetulnya selamat, namun malangnya, mahar untuk keluarga calon menantunya hilang di kapal yang tenggelam.
Karena takut menanggung malu datang melamar tanpa membawa uang mahar, pasangan lanjut usia itu memilih terjun ke laut dan menjelma menjadi dua batu besar yang berdampingan.
