Jika di Jawa punya Desa Baduy yang masih menerapkan tatanan kehidupan tradisionalnya, maka Bali punya Desa Tenganan yang hampir mirip dengannya. Desa Tenganan Bali ini merupakan desa yang berisi suku Bali Aga, atau sering juga disebut Bali Asli.
Desa Tenganan Bali ini sudah ada jauh sebelum Kerajaan Majapahit mulai menginvasi kawasan Bali.
Desa ini tak terlalu banyak menerima pengaruh dari luar, sehingga secara turun-temurun segala kebudayaan, tatanan kehidupan dan tradisinya masih terjaga hingga kini.
Seluruh awig-awig (aturan) warisan leluhur Bali Aga masih dipegang teguh di desa ini sampai sekarang. Aturan ini konon ditulis tulis sejak abad 11 dan mengalami pembaruan pada tahun 1842.
Hal inilah yang lantas membuat Desa Tenganan Bali tempat tinggal Bali Aga menjadi desa tujuan wisata. Di desa yang indah ini wisatawan benar-benar bisa berbaur dengan masyarakat asli Bali yang belum terpengaruh budaya manapun mengingat saat ini Bali sudah mulai banyak menerima pengaruh dari luar akibat dijadikan sebagai salah satu tujuan destinasi dunia.
Di desa tradisional ini terdapat tiga bangunan balai desa yang sangat sederhana dan deretan rumah adat yang bentuk dan ukurannya hampir sama persis. Masyarakat Bali Aga di sini juga masih menjaga garis keturunan, sehingga mereka hanya menikah dengan sesama warga desa.
Wisatawan yang ingin memasuki wisayah Desa Tenganan Bali akan melewati sebuah loket. Uniknya wisatawan tak diharuskan membayar sejumlah uang, namun boleh memberikan sumbangan seikhlas dan sebisanya pada petugas. Loket ini pun sangat sempit, sehingga hanya bisa dimasuki oleh satu orang saja.
Desa Tenganan masih menerapkan sistem barter dalam penghidupan sehari-harinya. Terkadang mereka juga menjual aksesoris atau cinderamata pada turis yang datang. Beberapa di antaranya adalah anyaman bambu, ukir-ukiran, lukisan mini yang diukir di atas daun lontar yang sudah dibakar dan yang paling legendaris adalah kain geringsing. Kain ini dibuat langsung menggunakan tangan dan hanya diproduksi di Tenganan saja. Wajar jika harganya cukup mahal.
Desa Tenganan Bali ini berlokasi di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Untuk mencapai desa ini melalui jalan darat dan berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Denpasar, Bali. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat sore hari, saat di mana warga Bali Aga di sini saling berkumpul dan bercengkerama.