“Mendaki itu bukan hanya tentang foto mengagumkan berlatar alam, tapi juga tentang skill saat menghadapi rintangan di jalur pendakian.”
Gunung memiliki jalur pendakian yang beragam, ada yang memiliki jalur berbukit yang kering, ada juga yang memiliki track sungai yang deras seperti Gunung Binaiya di Pulau Seram, Maluku.
Lalu, apa yang harus dipersiapkan saat menyeberangi sungai dalam keadaan membawa tas besar dan arus yang deras saat mendaki gunung layaknya video di atas?
Dwi Agung Pancasakti (26), seorang anggota senior LEKMAPALA, sebuah kelompok pencinta alam di Semarang, menjelaskan pada kami cara aman menyeberangi sungai saat di gunung.
Tips ini dibagi menjadi dua, tips pertama untuk Kamu yang sudah tahu akan melewati sungai sebelum mendaki (alias sudah punya persiapan), dan tips kedua untuk Kamu yang tidak sengaja bertemu sungai saat mendaki.
Cara menyeberang sungai menggunakan peralatan
Menyeberangi sungai menggunakan peralatan. Sumber foto
Jika kebetulan Kamu telah mempersiapkan diri untuk melewati jalur sungai, Kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini sebelum menyeberang sungai:
1. Persiapkan peralatan
Sebenarnya, peralatan menyeberang sungai disiapkan berdasarkan lebar, debit, dan kedalaman sungai yang akan diseberangi. Semakin dalam dan lebar sebuah sungai, akan semakin banyak peralatan yang dibawa. Peralatan paling penting yang harus dibawa adalah:
Pelampung
Tali
Tracking Pole
2. Orientasi medan
Hal yang wajib dicek oleh pendaki gunung saat orientasi medan sungai adalah:
Kedalaman sungai, cara mengeceknya dengan mengukurnya manual menggunakan tracking pole atau ranting panjang.
Arus sungai, cara mengetahuinya dengan melemparkan dedaunan ke sungai. Sungai yang deras biasanya akan membawa daun lebih cepat. Semakin arus deras, tentu saja sungai ini cukup berbahaya.
Lebar sungai, cara mengetahuinya dengan pengamatan.
Debit sungai, bisa Kamu ukur dengan mengalikan luas sungai dengan arus. Makin besar debit, makin besar bahayanya.
3. Cek kondisi tubuh
Sebelum menyeberang sungai, cek kondisi dan stamina tubuh. Usahakan untuk membedakan mana pendaki yang memiliki stamina tubuh kurang fit dan mana pendaki yang masih fit. Anggotayang fitbisa menyeberang dulu untuk memasang tali dan berjaga di seberang sungai, serta titik-titik tertentu untuk membantu rombongan yang kurang fit.
4. Cek skill berenang
Skill berenang adalah poin yang paling penting sebelum menyeberang sungai, jika Kamu menyeberang bersama rombongan, usahakan untuk memisahkan siapa yang bisa berenang dan siapa yang tidak bisa berenang untuk keamanan rombongan.
Rombongan yang bisa berenang dalam rombongan bisa menyeberang dulu untuk memasang tali dan berjaga di seberang sungai dan titik-titik tertentu untuk membantu rombongan yang tidak bisa berenang.
5. Cara menyeberang
Bagi kelompok berdasarkan kondisi fisik dan skill berenang.
Pilih satu orang (yang bisa berenang dan fit) untuk menyeberang dan memasang tali pegangan di seberang sungai. Lalu pilih satu orang di sisi lainnya juga untuk jaga-jaga. Untuk cara pemasangan tali bisa baca ini.
Hindari pusaran air, usahakan untuk mengambil jarak 2 meter dari pusaran air agar tidak terbawa pusaran air.
Menyeberanglah dengan berpegangan tali yang telah dipasang oleh rombonganmu. Usahakan jangan panik agar tidak terjadi apa-apa saat menyeberang.
Ohya, usahakan barengi dengan renang melawan arus agar tidak terbawa arus sungai.
Jika salah satu rombongan terbawa arus saat menyeberang
Apabila Kamu atau salah satu rombongan terbawa arus saat menyeberang sungai, Kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:
Jangan panik,
Mengikuti arus dengan merapatkan kaki (jika diibaratkan posenya mirip paku), hal ini dilakukan untuk menghindari benturan pada kepala,
Jika sudah mengikuti arus, coba cari pegangan di sekitar. Dengan melakukan langkah ini diusahakan Kamu bisa selamat tanpa cidera yang berarti.
Jika sungai tidak bisa dijangkau tali dan peralatan yang dibawa
Apabila lebar dan debit sungai tidak mungkin bisa dijangkau dengan tali dan fisik rombongan, cobalah untuk membuat perahu sederhana dari alam misalnya bambu, kayu, atau pelepah pisang yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dinaiki untuk menyeberang.
Sebenarnya, langkah-langkah menyeberang sungai tanpa persiapan alat mirip dengan menggunakan alat. Perbedaannya ya ketersediaan alatnya. Kamu bisa simak panduannya berikut ini:
1. Cek kondisi badan dan skill berenang diri dan para rombongan
Sebelum terjun untuk menyeberangi sungai bedakan siapa yang bisa berenang dan siapa yang tidak bisa berenang agar bisa membagi tugas.
2. Orientasi medan (cek keadaan sungai)
Kedalaman sungai, cara mengeceknya dengan mengukurnya manual menggunakan tracking pole atau ranting panjang.
Arus sungai, cara mengetahuinya dengan melemparkan dedaunan ke sungai. Sungai yang deras biasanya akan membawa daun lebih cepat. Semakin arus deras, tentu saja sungai ini cukup berbahaya.
Lebar sungai, cara mengetahuinya dengan pengamatan.
Debit sungai, bisa Kamu ukur dengan mengalikan luas sungai dengan arus. Makin besar debit, makin besar bahayanya.
Cara menyeberang tanpa peralatan
Setelah menentukan orientasi medan sungai, Kamu bisa menentukan apakah harus berenang, berjalan, atau menggunakan peralatan tambahan saat menyeberang sungai.
Misalnya jika hanya berjalan, Kamu bisa saling membantu atau berjalan biasa.
Jika berenang, usahakan untuk oper tas carrier terlebih dahulu agar tidak keberatan saat berenang. Ini bisa mengurangi beban.
Usahakan untuk mengambil jarak 2 meter dari pusaran air agar tidak terbawa pusaran air.
Jika tidak bisa dijangkau dengan berenang, cobalah untuk membuat peralatan sederhana mirip rakit dari bambu, kayu atau pelepah pisang untuk menyeberang sungai.
***
Jika Kamu bisa menguasai teknik sederhana ini Kamu bisa menyeberangi sungai dengan aman sederas apapun itu. Yang jelas, jangan lupa untuk observasi sebelum mendaki, ketahui jalurnya agar Kamu bisa mempersiapkan peralatan dan fisik saat melewati jalur yang ekstrem seperti sungai.