Bagi penggiat kegiatan alam, orienteering bukanlah sesuatu hal yang baru lagi. Kegiatan yang mengandalkan kekuatan fisik dan mental ini memang sudah mulai dikenal secara umum di Indonesia. Tapi mungkin masih banyak di antara orang awam yang masih belum begitu paham dan ingin mengenal orienteering lebih jauh.
Orienteering merupakan sebuah kegiatan berbasis outdoor untuk menguji kemampuan navigasi, kecepatan, dan ketepatan. Untuk melakukan orienteering ini Kamu membutuhkan peta dan juga kompas. Ini digunakan untuk menemukan titik-titik atau objek tertentu selama orienteering.
Awal mulanya orienteering muncul di Swedia dan diciptakan untuk kepentingan militer, yaitu melatih kemampuan navigasi darat. Tujuannya adalah untuk bisa melewati atau melintasi tempat-tempat yang belum pernah diketahui sama sekali.
Seiring berjalannya waktu, orienteering bergesar menjadi salah satu cabang olahraga alam yang dilombakan. Mayoritas orienteer yang berkompetisi adalah mereka yang berkecimpung di dunia kepencintaalaman, atau kegiatan kepramukaan. Biasanya untuk perlombaan orienteering peta yang digunakan sudah dimodifikasi, sehingga Kamu akan lebih mudah membaca peta dan menentukan keberadaan titik kontrol.
Meski Kamu hanya ingin menjadi seorang peserta orienteering, tapi setidaknya pemahamanmu tentang peta orienteering harus diperdalam.
Peta -menurut KBBI- merupakan gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya.
Nah, untuk bisa digunakan sebagai piranti, peta ini harus dimodifikasi.
Peta orienteering harus memenuhi kriteria sebagai peta topografi yang jelas dan rinci. Penampakan medan wilayah harus jelas dan sama dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, peta harus menampakkan relief dataran, permukaan tanah, bebatuan, sungai, lahan pertanian, bangunan, jalan setapak, jalan besar, dll. Ini semua akan berpengaruh pada pemilihan rute oleh orienteer.
Dari peta umum, Kamu harus memodifikasi lagi dengan menggunakan software khusus. Jenis software yang sering digunakan adalah Open Orinteering Mapper (OOM) dan juga purplepen untuk memberikan deskripsi pada titik kontrol. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai OOM, Kamu bisa mempelajarinya di sini, sedangkan untuk mempelajari lebih jauh tentang purplepen bisa diakses di sini. Kalau Kamu masih bingung bagaimana sebuah peta orinteering dibuat, Kamu bisa melihat tutorialnya di sini.
Sedangkan untuk kompas, Kamu harus tahu bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Jika Kamu ingin membaca peta dengan kompas, maka letakkan peta di atas tempat yang datar. Baru setelah itu letakkan kompas di atas peta, ini supaya pembacaan peta lebih akurat.
Jangan sampai lupa ya, pilih tempat yang benar-benar datar. Sebab jika tidak, maka kompas tidak akan bekerja dengan baik. Arahkan jarum utara pada kompas agar sejajar dengan garis utara pada peta, baru kemudian Kamu bisa membaca peta dengan benar.
Peta yang dibuat khusus untuk orienteering dilengkapi dengan simbol-simbol yang akan bermanfaat bagi orienteer. Simbol-simbol ini akan menunjukkan medan yang akan dihadapi, sehingga akan berimbas pada pemiliha rute orienteering.
Berikut adalah beberapa simbol yang akan Kamu temui dalam peta orienteering:
Simbol hitam dan abu-abu menggambarkan wilayah bebatuan, misalnya batu besar, tebing atau tanah berbatu. Jika simbol yang muncul berupa garis maka bermakna adanya jalanan setapak, jalan besar, atau gang.
Simbol coklat akan memberi gambaran tentang wilayah-wilayah daratan, seperti misalnya garis kontur tanah, bukit, atau bagian retakan tanah.
Simbol biru digunakan untuk menggambarkan perairan, misalnya kolam, sungai, jeram, atau rawa.
Simbol kuning pada peta menunjukkan vegetasi tertentu, contohnya tanah yang terbuka tanpa tanaman/pepohonan. Tingkat ketebalan warna juga punya makna tersendiri, misalnya warna kuning terang untuk padang rumput dan kuning pucat untuk padang rumput yang tinggi.
Simbol hijau digunakan untuk menggambarkan sebuah vegetasi yang dapat menghalangi jalan orienteer, semakin hijau warnanya maka kerapatan vegetasi makin tinggi bahkan terlalu sulit untu dilewati.
Simbol putih pada peta menunjukkan kawasan hutan yang bisa dilewati orinteer karena tidak ada tanaman atau rumput tinggi di bawah pepohonan.
Simbol ungu bermakna sebagai tanda jalur orientering di peta.
Karena seringnya orinteering ini dijadikan ajang perlombaan, maka tak hanya kemampuan membaca peta dan kompas yang diperlukan. Kamu juga harus memiliki ketepatan dan kecepatan untuk mencapai titik kontrol.
Ketepatan akan sangat berhubungan dengan kemampuanmu menentukan jalur mana yang harus dilewati selama orienteering. Pemilihan jalur yang tepat akan membuatmu cepat sampai di titik-titik kontrol. Namun jika sampai salah memilih jalur, bisa-bisa Kamu nyasar atau justru semakin jauh dari titik kontrol. Untuk itulah harus teliti dan pintar membaca peta.
Sedangkan kecepatan ini sangat berhubungan dengan kemampuan fisikmu. Jika Kamu ini bisa berlari cepat, maka catatan waktu juga akan semakin sedikit. Terkadang antara tim satu dan yang lain bahkan hanya selisih sekian menit atau detik dengan tim lain, jadi dalam orienteering waktu sangatlah penting.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, memilih jalur yang tepat akan sangat berpengaruh dalam hasil orienteering. Jadi ada beberapa hal yang harus Kamu pahami dalam hal penentuan jalur ini.
Dalam orienteering memang sudah disediakan beberapa rute yang bisa Kamu pilih. Namun sebenarnya nggak ada ketentuan Kamu harus memilih satu di antara banyak pilihan rute tersebut. Kamu bebas menggunakan rutemu sendiri jika memang merasa bisa sampai di tiitk kontrol lebih cepat.
Tapi ada satu hal yang harus Kamu pahami, bahwa ketika memilih rutemu sendiri maka itu adalah rute yang seharusnya aman. Artinya rute tersebut tidak hanya mempercepat langkahmu, tapi juga aman untuk dilewati. Maka itulah kemampuan kecepatan berpikir juga sangat penting. Dan dalam menentukan rute ini Kamu nggak boleh sembarangan, harus benar-benar berpegang pada keterangan peta.
Biasanya kegiatan orienteering akan melarangmu membawa kompas digital dan beberapa peralatan digital lainnya. Misalnya jam digital yang punya fasilitas GPS, alat GPS, altimeter atau alat untuk mengukur ketinggian, alat untuk mengukur jarak, hp dan alat elektronik lainnya.
Jadi pastikan kalau Kamu ingin mengikuti orinteering, gunakan kompas yang magnetik dan jam tangan biasa yang nggak punya fitur GPS dll.
Karena orienteering akan banyak memakan tenaga dan pikiran, maka Kamu wajib mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mulai dari latihan fisik, paling tidak lari agar terbiasa. Kemudian perhatikan juga asupan makanan sebelum orinteering, konsumsi banyak sayur dan buah agar asupan vitamin tercukupi. Kalau memang perlu, minum juga vitamin tambahan atau minuman penambah energi.
Latih juga kemampuanmu dalam membaca peta dan mensiasati medan orienteering. semakin sering Kamu berlatih, maka akan semakin mudah saat Kamu terjun dalan sebuah kompetisi orienteering.
Kondisi geografis Indonesia memang sangat mendukung untuk dikembangkannya event orienteering. Maka nggak heran kalau saat ini sudah banyak kompetisi orienteering yang digelar. Beberapa di antaranya adalah BIG OC (Badan Informasi Geospasial Orienteering Competition), AOC (Aldakawanaseta Orienteering Competition), ISOC (Indonesian Student Orienteering Competition), M-NOC(Merbabu National Orienteering Competition), dan masih banyak lagi. Nah, untuk akhir pekan ini tepatnya tanggal 25-26 Maret 2017 sedang digelar kompetisi orienteering M-NOC. Tepatnya diselenggarakan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.
***
Choose the route you think is best. -Chumbawamba-
Orienteering memang tentang kecepatan dan ketepatan, tapi ada nilai yang tertanam di dalamnya. Bahwa untuk menjalani sesuatu -tak hanya orienteering- Kamu harus punya persiapan matang. Kamu harus bisa mengukur segala sesuatu dari apa yang Kamu lakukan. Sama seperti dalam orienteering, Kamu harus memperkirakan banyak hal dan bersiap untuk setiap resiko yang ada di depan.
Baca juga: