Hal yang pertama kali terbayang ketika liburan keluarga pasti adalah heboh dan ribet. Apalagi liburan keluarga mengharuskan untuk pergi berbanyak orang (nggak kayak pas pacaran atau pas single). Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat liburan keluarga, karena sudah bukan waktunya untuk pergi sendiri atau berdua. Persiapan logistik, kendaraan, dan peralatan anak harus selalu diperhatikan agar anak tetap bisa nyaman saat liburan. Membayangkan saja rasanya sudah pusing tujuh keliling, apalagi melakukannya.
Stop! Jangan pening dulu ya gaes! Karena bayanganmu sebenarnya nggak seberat itu kok! Buktinya, 5 keluarga inspiratif ini bisa melakukannya.
Saya mulai mengenal Olenka Priyadasari ketika tak sengaja membuka website yang membahas tentang tips liburan bersama keluarga karena pada saat itu saya sedang berencana untuk pergi bersama adik kecil saya. Ketidaksengajaan ini ternyata membawa saya sedikit mengenal sosok Olenka yang biasa di panggil Olen.
Olen merupakan ibu dari dua anak dan suami yang juga memiliki hobi traveling. Dia adalah mantan wartawan, bekerja untuk organisasi kemanusiaan di Aceh pasca-tsunami dan PBB selama beberapa tahun. Yap, itu dulu. Sekarang, wanita asli Indonesia ini sibuk menulis di websitenya dengan konten momytraveler meskipun saat ini ia tinggal di Kuala Lumpur dan kadang pulang Jogja.
So, kegiatan jalan-jalan Olen ternyata bukan hanya semata-mata untuk bersenang-senang, namun juga memberikan tips pada setiap keluarga lain di luar sana. Saat ini, ia dan suami bahkan sudah menerbitkan beberapa buku Wisata Hemat Phuket, Backpacking Vietnam, Keluarga Backpacking – Singapore Malaysia, dan Finding Islam.
“It is possible to travel with kids” pesan Olen dalam setiap postingannya di backpackology.me
Jika melihat foto mama dan anak di atas, mungkin Kamu sudah nggak asing. Mereka berdua pernah viral dan menjadi salah satu pendaki populer di Indonesia. Tapi, tahukah Kamu kisah inspratif dari mama dan anak ini? Kalau Kamu belum tahu, mending baca sedikit cerita berikut ini, deh!
Jadi, dua orang ini adalah mama dan anak yang biasa dipanggil Nyomie dan Max. Sang Ibu adalah seorang dokter hewan sekaligus ibu muda asli Bali dengan nama asli Nyoman Sakyarsih. Perjalanan mendaki Nyomie berawal sekitar Mei 2013, Melansir dari Detik, saat itu Nyomie nekat membawa Max seorang diri untuk merenungkan sebuah keputusan besar yang akan ia ambil dalam menentukan jalan hidupnya.
“Dulu aku butuh liburan untuk refreshing tapi aku juga tidak bisa meninggalkan dia. Jadi aku berangkat ke Bromo. Aku ingin dia berada di dekatku saat aku memutuskan itu,” Ujar Nyomie
Keputusan Nyomie ini ternyata membawa Max kegirangan. Max sangat menikmati perjalanan. Karena hal inilah, Nyomie memutuskan untuk mengajak Max untuk terus mendaki. Selain mendaki, Nyomie juga mengajak Max untuk liburan ke beberapa tempat seperti pantai atau beberapa tempat di luar negeri.
“Mendaki membawa anak tentu saja tidak mudah, semakin besar usianya justru semakin susah, semakin pandai memilih dan semakin banyak maunya, lalu bagaimana aku bisa mempersiapkan detil perjalanan, menjaganya tetap kering, menjaga perutnya selalu terisi, dan menjaga tidurnya tetap nyenyak dan hangat bukan perkara mudah dalam perjalanan panjang ini apalagi saat diguyur hujan badai. disitulah letak tantangannya, memastikan orang yg kau sayangi tetap nyaman berada di dekatmu bagaimanapun sulitnya kondisi dan tentunya tidak akan pernah berpikir untuk minta pulang.” Ujar Nyomie dalam salah satu postingannya di Instagram @nyomiez.
Siapa sih yang nggak kenal dengan mama muda ini? Si presenter acara Jejak Petualang ini memang terbukti sangat inspiratif. Bukan hanya saat ia masih muda, namun juga saat ia telah berhasil melahirkan anak pertamanya.
Di tengah kesibukannya, mama muda ini tidak hanya memanjakan diri di rumah. Tapi juga melakukan kesibukan traveling meskipun ia juga sedang mengandung anak keduanya.
Bahkan ketika Kana, anak pertama masih 2 bulan, Medina tak merasa takut membawa Kana ke Bali. Yang lebih kerennya lagi, Medina juga tak pernah meninggalkan Kana kecil saat mendapatkan pekerjaan yang menuntut dia untuk keluar kota bahkan keluar pulau.
“Kalo buat saya pribadi repot atau gaknya ngajak bayi ke alam itu mah tergantung kesiapan ibunya. Emang sih jadi banyak banget perlengkapan yang dibawa sampe barang yangg gak penting tetep aja dibawa buat jaga-jaga. Semuanya gak akan terasa repot kl kita dapet support dr suami dan org skitar yg mau bantu.” Ujar Medina dalam postingannya di Instagram.
Dengan suport sang suami dan orang sekitar, Medina selalu berani untuk membuat keputusan membawa sang anak untuk melakoni pekerjaannya yang menuntutnya berada di alam terbuka.
“Kalau perjalanannya masih enak dan tempatnya masih nyaman kenapa gak?? kan bisa skalian liburan biar anak terbiasa dan mulai merasakan cinta dgn alam..” Tambah Medina dalam akun Instagramnya medinakamil
Pernahkah Kamu mendengar nama Arya Cahya Mulyana Sugianto dan Sherin? Jika Kamu pendaki gunung, pasti nggak asing dengan nama ini. Yap, mereka adalah anak dari Agus Sugianto yang memiliki hobi mendaki gunung dan rock climbing.
Dua anak ini memiliki riwayat yang mengagumkan dalam dunia pendakian. Arya sang kakak sudah mulai mendaki di umur 8 bulan, dan di umurnya ke 5, ia sudah berhasil mendaki ke 10 gunung di Indonesia. Sedangkan Sherin sang adik juga kadang ikut mendaki bersama sang ayah dan kakaknya. Keren banget, kan?
Coba deh bayangkan bagaimana orangtua Arya dan Sherin mendidik mereka sehingga dua anak ini bisa memiliki hobi mendaki gunung di usia yang masih sangat muda. Usut punya usut, ternyata sang ayah adalah seorang instruktur pencinta alam di beberapa sekolah menengah. Hem.. pantes aja ya, anak-anak Agus memiliki hobi yang mengagumkan.
Lenggogeni Faruk dan Muntaz Halilintar pasangan suami istri yang lebih sering dipanggil Gen Halilintar ini membuktikan bahwa memiliki banyak anak tak pernah menghalangi hobi traveling yang mereka miliki.
Pasangan suami istri ini telah berkeliling dunia sejak tahun 1993. Mereka menghabiskan waktu untuk traveling dengan anak mereka tanpa membawa seorang pembantu, meskipun anak mereka berjumlah 11 orang. Menurut pasutri ini, anak-anak memiliki tugas masing-masing dalam menyiapkan liburan.
“Ketika traveling, setiap anak punya tugas masing-masing. Ada yang ngurus cucian, masak dan lain sebagainya,” ujar Gen melansir dari Brilio.
Hingga saat ini, pasutri dan 11 anaknya sudah berkeliling ke 5 benua. Untuk membiayai segala keperluan keluarga, Gen Halilintar membuat bisnis selama traveling, seperti membuka kafe dan butik di Paris, lalu membuat peternakan domba di Australia. So, perjalanan mereka bukan hanya untuk traveling, tapi juga berbisnis.
Dari kisah inspiratif di atas, bisa disimpulkan bahwa traveling bukan untuk mengikuti aliran mainstream, tapi menyesuaikan gaya liburan dengan selera dan pekerjaan kita. Seperti Medina Kamil yang ajak anak traveling karena memang itu pekerjaannya, atau seperti Nyomie yang terbiasa naik gunung karena ia dan sang anak ternyata menikmatinya.
“Selama seluruh keluarga menikmati acara traveling, insyaallah perjalanan akan berjalan lancar”