Sulawesi Selatan memiliki banyak sekali destinasi wisata yang tidak kalah dengan destinasi wisata lain di seluruh Indonesia. Bahkan, jika dilihat dengan teliti, Sulawesi Selatan sangat layak disebut sebagai ‘Bali baru’.
Ini alasan mengapa Sulawesi Selatan layak disebut sebagai ‘Bali baru’,
Pantai Losari dulunya dijuluki dengan pantai dengan meja terpanjang di dunia. Hal ini dikarenakan adanya banyak warung di sepanjang pantai. Warung-warung tenda ini menandakan bahwa dulunya, pantai Losari sangatlah terkenal. Tidak kalah pamor dengan pantai Kuta Bali.
Wisata Tanjung Bira tidak hanya dikenal oleh wisatawan domestik saja, tapi hingga ke mancanegara. Nggak percaya? coba deh ke Tanjung Bira dan melihat langsung keindahan bawah lautnya yang nggak kalah dengan Nusa Penida. Ini menjadi nilai plus bagi Sulawesi Selatan untuk bisa menjadi ‘Bali baru’.
Berdiri di atas tanah seluas 2,7 hektar, Trans Studio Makasar ramai oleh para pengunjung yang tidak kalah dengan Green Park Kuta, atau taman bermain lain di Bali.
Dari minyak gosok tawon khas Sulsel, Songkok To Bone, Sutera Sengkang, sarung mandar, kopi Toraja, hingga cemilan khas Sulsel semuanya ada.
Melihat pemandangan binatang liar memang sudah biasa, namun ketika berada di Taman Nasional Bantimurung kamu akan menemukan serangga kupu-kupu yang berkeliaran kesana-kemari. Lucu, kan?
Selain adanya berbagai jenis kupu-kupu, di Taman Nasional Bantimurung memiliki pemandangan indah seperti, bukit, gua, air terjun, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Berada 56 km dari Balakumba, desa Tana Toa memiliki banyak keunikan layaknya pulau Bali. Meskipun memiliki budaya yang berbeda dari Bali, adat Ammatoa juga memiliki eksistensi yang keren.
Kamu harusnya sesekali mengunjungi desa Tana Toa.
Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan. Pusat kegiatan di Sulawesi Selatan ini meliputi perkampungan, pusat kerajinan ukiran, hingga kuburan adat. Inilah wujud Tana Toraja yang dikenal karena adat dan kehidupan tradisional masyarakat nya di seantero jagad nusantara.
Kapal kayu Pinisi telah digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu, dan diperkirakan sudah ada sebelum tahun 1500an. Pinisi ini merupakan kapal layar khas Indonesia dari suku Bugis dan Suku Makasar, tepatnya dari desa Bira kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba.
Dalam sejarahnya, Pinisi dibuat pertama kali oleh Putera Mahkota Kerajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri Tiongkok hendak menikahi Putri Tiongkok. Hem.. So sweet, ya!
itik nasu palekko’ adalah masakan khas bugis berbahan dasar itik/bebek dengan cita rasa yang pedas, masakan ini sangat terkenal bagi warga Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki beberapa suku bangasa, yaitu; Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Duri, Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae, Kajang/Konjo dan berbagai agama tapi selalu hidup rukun berdampingan. Layaknya Bali, Sulawesi Selatan sudah layak untuk jadi tujuan destinasi wisatamu selanjutnya.
Masih ada banyak hal yang menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan layak disebut dengan ‘Bali Baru’. Menurutmu bagaimana? Setuju, kan?