Tana Toraja Sulawesi Selatan, Warisan Tanah Purba di Nusantara

Masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan telah mempertahankan kepercayaan dan tradisi dalam siklus kehidupan abadi dan kematian di Bumi dari leluhur.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Tana Toraja merupakan nama sebuah kabupaten yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan. Penduduk yang mendiami Tana Toraja berasal dari suku Toraja yang masih dengan teguh mempertahankan gaya hidup Austronesia warisan nenek moyang, mirip dengan budaya Nias. Topografi Tana Toraja relatif bergelombang, terkungkung oleh area perbukitan yang hijau juga indah, menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi wisatawan.

Di tengah kehidupan dunia modern, masyarakat Tana Toraja dengan setia mempertahankan berbagai budaya dan tradisi luhur yang ditinggalkan oleh nenek moyangnya. Untuk menjaga kekuatan tanah dan rakyatnya, masyarakat Toraja meyakini bahwa tanah ini harus dipertahankan melalui ritual untuk merayakan mereka yang hidup dan telah mati.

Masyarakat Toraja telah mempertahankan kepercayaan dan tradisi mereka dalam siklus kehidupan abadi dan kematian di Bumi, salah satunya melalui ritua pesta pernikahan Rambu Tuka dan upacara kematian Rambu Solo. Di Tana Toraja, kehidupan dipisahkan secara ketat dengan kematian. Ritual kematian bisa berlangsung berhari-hari melibatkan semua penduduk desa. Tidak hanya pada saat berkabung, tapi juga acara hiburan dan komunitas.

(review.bukalapak.com)

Upacara kematian di Tana Toraja dilangsungkan ketika musim panen telah selesai, sekitar bulan Juli dan September. Sedangkan upacara kehidupan digelar saat musim tanam di bulan Oktober. Jika terdapat kerabat yang meninggal, penguburan akan ditunda selama beberapa bulan bahkan tahun, disimpan dalam rumah khusus hingga keluarga siap dan mampu menyelenggarakan upacara kematian Rambu Solo.

Destinasi Wisata Populer

Akses menuju Tana Toraja di Sulawesi Selatan terbilang sangat mudah. Dari Kota Makassar menempuh jalur darat selama 8-9 jam perjalanan, jika menggunakan jalur udara hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Keindahan bentang alam Tana Toraja dan keunikan budaya serta tradisinya telah berhasil menarik minat wisatawan dari berbagai negara di dunia.

Terdapat banyak objek wisata di Tana Toraja yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Diantaranya tradisi Ma’nene, tradisi kuno yang telah menjadi wisata populer dimana mayat leluhur Toraja akan digantikan bajunya dengan yang baru. Selain itu, ada juga tradisi Upacara Rambu Solo, Kete Kesu dengan rumah Tongkonan Toraja, kompleks kuburan Toraja, dan Londa yang berada di sebuah tebing batu Toraja.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU