Sebuah berita duka dalam dunia pendakian kembali bertambah. Kini bukan berita kehilangan, tersesat, cidera, namun berita duka yang cukup membuat jera para pendaki wanita, begitupun saya.
Dilansir dari Tribun Manado, Satu dari tiga pendaki wanita yang sedang melakukan perjalanan untuk mendaki ke Gunung Soputan mengalami pemerkosaan oleh seorang warga di jalur Patah Hati.
Pelaku diketahui berinisial MR (42), warga Tompaso. Pelaku mengancam korban yang masih berumur 15 tahun dengan parang, Minggu (26/6), pukul 16.30 Wita agar bisa melancarkan aksinya.
Iptu Tommy Oroh, Kapolsek Tompaso mengatakan jika kedua teman korban mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena mengancam akan membunuh mereka dengan parang jika menolak permintaan si pelaku.
Setelah memperkosa korban pertama, Pelaku berencana memperkosa teman korban lainnya, namun rencana tersebut pupus. Tanpa pikir panjang, korban dan 2 rekannyapun segera mencari bantuan. Korban kemudian diantar oleh warga yang tinggal di kaki Soputan untuk melaporkan kejadian perkosaan tersebut ke Polsek Tompaso.
*Gunung Soputan sendiri merupakan gunung berapi yang terletak di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Gunung ini merupakan salah satu gunung api teraktif di Sulawesi. Tercatat telah terjadi letusan yang cukup sering dalam rentang waktu beberapa tahun sekali. Dengan ketinggian 1.784 mdpl mendaki ke Soputan menjadi tantangan tersendiri bagi pecinta gunung.
Sebelum mendengar berita duka ini, saya selalu merasa bahwa mendaki bukanlah kegiatan alam yang bisa membuat para wanita mengalami hal yang buruk sedikitpun saat mendaki, apalagi mengalami kasus pemerkosaan, tak pernah sedikitpun saya merasakan hal yang demikian.
Namun, nampaknya para pendaki wanita harus memperhatikan beberapa hal ini agar bisa terhindar dari kejahatan seksual saat memutuskan untuk mendaki gunung.
Menurut penelitian, orang yang berdo’a akan merasa aman dan bahagia dalam menjalani hidup. Setidaknya, Kamu akan merasakan dua manfaat berdo’a itu saat mendaki jika mengawali pendakianmu dengan berdo’a. Jika Kamu percaya Tuhan, Kamu akan dijaga oleh para malaikat di setiap langkah kakimu.
Kamu akan aman jika Kamu membawa serta teman pria saat mendaki. Selain bisa Kamu ‘akali’ menjadi porter untuk membawa barang-barangmu, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab dengan keberadaanmu.
Jangan sungkan untuk berbohong jika tiba-tiba seseorang yang tidak Kamu kenal bertanya seperti ini;
“Lho, Mbak-mbak nya cuma naik berdua ya? Nggak ada teman cowoknya?”
Meskipun kenyataannnya Kamu mendaki dengan teman cewekmu, Kamu harus bilang jika Kamu bersama dengan rombongan cowok juga dan mereka ada di barisan depan dan belakang. Jawaban itu akan membuat orang-orang yang berencana buruk kepadamu mengurungkan niatnya.
Selain Kamu akan mendapatkan teman baru saat mendaki, cara ini sangat ampuh untuk menghindari kejahatan saat mendaki. Teman-teman saya selalu mencoba cara ini, dan selalu berhasil turun dengan selamat.
Meskipun mendaki dengan rombongan cewek sangatlah menyenangkan, Kamu tentu tidak ingin mengalami hal buruk seperti pendaki Gunung Soputan kan?
Yuk minimalisir kejahatan di gunung! Pertimbangkan matang-matang saat mendaki dengan rombongan cewekmu!
***
Semoga kejadian pemerkosaan pendaki ini menjadi pembelajaran bagi para pendaki wanita yang memutuskan untuk mendaki dengan rombongan cewek. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali.