Rencana untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium kini sedang dikerjakan. Sejumlah proyek pembangunan penataan kawasan pun tengah digarap. tidak terkecuali Pulau Rinca yang menjadi habitat bagi satwa langka Komodo. Pihak pemerintah menyebut akan menghadirkan tempat wisata ala Jurrasic Park dengan Komodo sebagai bintang utamanya.
Pembangunan tetap terus berjalan meskipun menuai kritik dari berbagai pihak karena dikhawatirkan dapat mengancam kelestarian Komodo. Nilai pembangunan infrastruktur di Pulau Rinca mencapai Rp 69,9 miliar yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Terdapat tujuh infrastruktur prioritas yang sedang dikerjakan di Pulau Rinca. Berikut ini adalah diantaranya.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR akan melakukan peningkatan di Dermaga Loh Buaya. Dermaga eksisting ini nantinya memiliki luas hingga 400 meter persegi dengan panjang 100 meter dan lebar 4 meter.
Elevated Deck dibangun pada ruas eksisting sebagai jalan sekaligus akses penghubung antara dermaga, pusat informasi, serta penginapan ranger, guide, dan peneliti. Elevated Deck dirancang memiliki ketinggian 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas Komodo dan hewan-hewan lain yang melintas, selain itu juga untuk melindungi keselamatan para wisatawan.
Bangunan pusat informasi yang terintegrasi dengan Elevated Deck, kantor resort, guest house, dan kafetaria dengan luas hingga 3.055 meter persegi.
Bangunan penginapan dibangun untuk para ranger, pemandu wisata, dan para peneliti. Total luas penginapan yang akan dibangun mencapai 1.510 meter persegi dan dilengkapi dengan pos penelitian dan pos pemantauan habitat komodo masing-masing seluas 310 dan 126 meter persegi.
Bangunan pengaman pantai di Pulau Rinca yang sedang dibangun berupa jalan setapak untuk akses keluar-masuk ke area Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca sepanjang 100 meter.
Pekerjaan pemagaran dilakukan untuk memisahkan kawasan lokal dengan kawasan super premium Pulau Rinca. Tidak hanya itu, proyek pemagaran juga dilakukan sebagai upaya perlindungan wisatawan dari berbagai satwa liar yang mungkin terjadi.
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Pulau Rinca juga dilakukan sebagai bagian dari penataan secara menyeluruh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di NTT. Salah satunya adalah pemasangan pipa 550 meter dan reservoir seluas 144 meter persegi untuk infrastruktur sistem pengelolaan air minum.