Bagi penggemar film The Conjuring Universe tentu sudah pasti tidak asing lagi dengan keberadaan rumah hantu yang beralamat di 112 Ocean Avenue, Amityville, New York. Keberadaan rumah hantu yang dikenal dengan sebutan Rumah Amityville ini sangat populer dalam dunia paranormal, bahkan kisahnya beberapa kali diangkat dalam film, yang terakhir di film yang berjudul The Conjuring 2: The Enfield Poltergiest.
Bukan tanpa alasan, rumah megah bergaya kolonial Belanda ini memang pernah menjadi tempat terjadinya pembantaian keji satu keluarga di masa lalu. Pada 1974, seluruh anggota keluarga DeFeo yang saat itu menghuni rumah ini meninggal secara tragis dengan luka tembak. Hanya satu orang yang selamat, Ronald DeFeo Jr yang ternyata merupakan pelaku dari penembakan tersebut. Dalam persidangan Ronald mengaku melakukan aksi tersebut karena bisikan dan pengaruh iblis.
Sejarah Rumah Hantu Amityville terjadi tepatnya pada 13 November 1974 pukul 18.30. Ronald dengan tergesa-gesa masuk ke Henry’s Bar membawa kabar buruk kepada seluruh pengunjung bahwa seluruh keluarganya dibunuh seseorang dengan cara ditembak di rumahnya. Kehebohan pun terjadi, orang-orang sontak berhamburan keluar menuju lokasi kejadian. Ronald yang saat itu masih berusia 23 tahun juga melapor ke aparat.
Petugas Kepolisian Suffolk County yang menerima laporannya pada pukul 18.35 langsung menyisir lokasi kejadian. Total korban ada enam orang, yaitu Ronald J. DeFeo (43), istrinya Louise (42), dua anak laki-laki John (9) dan Mark (12), serta dua putri mereka Allison (13) dan Dawn (18). Semua meninggal karena luka tembak. Hasil penyelidikan menunjukkan tidak ada perlawanan, korban diduga dihabisi dalam kondisi terlelap.
Senjata api yang digunakan raib. Pengujian post-mortem menunjukkan bahwa korban meninggal dunia sejak pukul 07.00. Simpati pun mengalir kepada Robert yang kehilangan seluruh anggota keluarganya sekaligus. Namun dua hari setelah kejadian, ia digiring polisi dalam kondisi tangan terborgol. Robert diinterogasi selama 20 jam, ia akhirnya mengakui bahwa dialah yang menembah ayah, ibu, dan adik-adiknya.
Belum diketahui pasti apa motif pembunuhan yang dilakukan oleh Robert. Menurut penyelidik, Robert emosional ingin mendapatkan harta milik keluarganya. Namun pelaku bersikukuh bahwa suara di rumah itu yang menyuruhnya membunuh seluruh keluarganya. Terdapat banyak sekali kejanggalan dalam kasus ini. Meskipun pelaku tidak menggunakan senjata yang dilengkapi peredam suara, para tetangga tidak ada satupun yang mendengar suara tembakan dari rumah kejadian.
Dalih gangguan kejiwaan ditepis hakim saat persidangan. Robert saat itu dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Robert dinyatakan bersalah atas enam pembunuhan tingkat dua yang masing-masing diujatuhi hukuman 25 tahun hingga penjara seumur hidup. Tragedi pembunuhan ini pun kemudian berubah menjadi kisah horor paling terkenal sepanjang sejarah.
Selama Robert DeFoe Jr menjalani persidangan, rumah angker Amityville dibiarkan kosong begitu saja. 13 bulan kemudian, rumah tersebut dibeli oleh George Lutz dengan harga US$ 80 ribu. George pindah bersama istri dan ketiga anaknya pada Desember 1975. Saat pindah, seorang pemuka agama diundang untuk memberkati rumahnya. Siapa sangka, pemuka agama tersebut diusir oleh suara di dalam rumah dan dipukul oleh tangan tak terlihat di ruang menjahit.
Meski demikian, keluarga Lutz tetap tinggal di rumah Amityville. Selama tinggal di sana, Lutz mengaku sering mencium aroma-aroma aneh. Sesekali terdengar suara asing di langit-langit rumah. Pintu depan terbanting saat tengah malam. Tidak ada kehangatan di dalam rumah Amityville. Hari berganti, dan gangguan semakin parah. Suatu ketika ia pernah melihat istrinya menjadi sosok nenek-nenek tua, tempat tidur anak-anaknya melayang dan turun. Semua keanehan tersebut terjadi mulai pukul 03.15, bertepatan dengan waktu pembunuhan terjadi.
Pagi harinya, setelah 28 hari tinggal di rumah Amityville, George dan keluarganya kabur meninggalkan seluruh pakaiannya di lemari dan kulkas yang penuh dengan makanan. George yakin hal buruk lain akan segera terjadi jika ia dan keluarganya tak segera pergi meninggalkan rumah itu.
Dua bulan setelah kepindahan tiba-tiba keluarga Lutz, seorang reporter Laura Didio mengumpulkan sekelompok pemerhati supranatural untuk membuktikan kesaksian George Lutz. Mereka menghabiskan malam di rumah Amityville, menyisir kamar demi kamar untuk mencari keberadaan makhluk tak kasat mata. Salah satu dari mereka mengaku tiba-tiba merasa sangat depresi luar biasa tanpa sebab yang jelas. Tak ada apapun yang tertangkap kamera, kecuali satu foto yang dianggap Didio sebagai penampakan bocah laki-laki mengintip dari salah satu kamar.