Makna kemerdekaan seperti apakah yang kita yakini dan teguhi bersama?
73 tahun sudah Indonesia merdeka, tinggal menghitung hari untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang jatuh tiap tanggal 17 Agustus.
Beragam perayaan, berbagai tradisi dilakukan, mulai dari berbagai perlombaan unik dan epik menjelang agustusan, mengikuti upacara bendera dengan penuh khidmat, bahkan hingga ramai-ramai mennacapkan bendera di ketinggian gunung maupun kedalaman laut Indonesia.
Namun sudahkah berhenti sampai di situ? Fiersa Besari memiliki makna kemerdekaan tersendiri dalam tiap perayaan HUT RI yang ia alami.
Melalui utas di akun twitter miliknya, Fiersa mengungkapkan bahwa perayaan kemerdekaan tak perlu ramai-ramai di gunung, kasihan gunungnya jika harus menampung terlalu banyak manusia
Menjelang 17 Agustus. Ingat saja bahwa perayaan kemerdekaan tak perlu beramai-ramai di gunung. Kasihan gunungnya jika harus menampung terlalu banyak manusia
— Fiersa Besari (@FiersaBesari) August 8, 2018
Diketahui bahwa Fiersa Besari ialah seorang traveler, penulis, dan musisi yang berasal dari Bandung. Karya-karyanya terkenal puitis dan merujuk pada lingkungan alam. Tiga bukunya yang telah terbit adalah Garis Waktu (2016), Konspirasi Alam Semesta (2017), dan Catatan Juang (2018).
Tak hanya penulis, Fiersa juga pawai dalam menganggit lagu dan menyanyikannya. Terhitung ada tiga album indie yang telah ia lahirkan, yakni 11:11 (2012), Tempat Aku Pulang (2013), dan Konspirasi Alam Semesta (2015).
Ia dikenal sebagai seorang yang gemar melakukan perjalanan atau travelling. Ia sempat berkelana mengelilingi Indonesia kurang lebih 8 bulan. Ia menceritakan perjalanannya tersebut dalam beberapa karya, salah satunya adalah lagu April yang sempat booming pada 2014 lalu.