Memasuki libur Lebaran, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menutup kegiatan wisata minat khusus pendakian Gunung Gede Pangrango untuk umum pada Senin-Rabu (11-20 Juni 2018). Penutupan pendakian Gunung Gede Pangrango ini berdasarkan rapat di Polres Cianjur agar seluruh instansi mendukung ketertiban dan keamanan selama libur berlangsung.
Wisata pendakian gunung merupakan salah satu kegiatan yang berisiko kecelakaan. Bila terjadi kecelakaan, tentunya harus dilakukan upaya penyelamatan yang melibatkan petugas, juga para volunteer (sukarelawan), bahkan anggota kepolisian.
Untuk mencegah adanya pendaki ilegal, petugas akan tetap berjaga di setiap pintu masuk. Pihak TNGGP pun mengimbau agar para pendaki mau menaati aturan yang sudah dibuat tersebut demi terciptanya kenyamanan bersama.
Setidaknya terhitung sejak 1 April hingga awal Juni 2018, TNGGP sudah kedatangan 18.051 wisatawan. Dengan rincian pintu masuk Cibodas sebanyak 8.284 orang, pintu Gunung Putri sebanyak 8.169 orang, dan pintu Selabintana 1.598 orang.
Dari jumlah wisatawan tersebut, ada setidaknya sebanyak 13 pengunjung harus dievakuasi tim gabungan, karena mengalami kecelakaan dalam perjalanan di jalur pendakian.
Berbeda dengan TNGGP, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menegaskan bahwa kegiatan pendakian Gunung Salak justru tetap buka selama libur lebaran. Selama libur lebaran, para petugas di lingkungan TNGHS diatur bergilir untuk bertugas di setiap pos pendakian.
Di TNGHS ini terdapat dua pintu resmi pendakian gunung. Dua pintu masuk pendakian Gunung Salak berada di Resort Kawahratu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi dan pintu Resort Pasirreungit-Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Pendaki yang akan mendaki ke Gunung Salak harus mengurus perizinan langsung di pintu masuk pendakian. Kuota yang diterima per hari adalah 200 orang saja.