Jika suatu hari, misalnya kamu diberikan kesempatan untuk berkeliling Sumatera Barat, apakah waktumu hanya akan dihabiskan untuk menatap Jam Gadang saja ? Atau hanya bermain air di pantai bersejarah , Pantai Air Manis, tempat ditemukannya Batu Malin Kundang ? Atau hanya sekadar mengunjungi Makam Siti Nurbaya, yang berlatar kisah cinta seorang gadis yang kasihnya tak sampai seperti yang diceritakan oleh Marah Rusli ?
Anyway, sesuai dengan namanya, wilayah Provinsi Sumatera Barat menempati sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai. Tak hanya Mentawai, ada beberapa pulau kecil yang menarik dan layak masuk bucket list-mu!
Ini dia 5 destinasi wisata Sumatera Barat yang layak untuk kamu kunjungi, setidaknya sekali seumur hidup.
Indahnya Pulau Pasumpahan. (Sumber/Kompas travel)
Pulau Pasumpahan terletak di antara banyak pulau kecil yang tersebar di sekitaran Pantai Padang. Beberapa diantaranya seperti Pulau Mentawai yang keindahannya sudah terlebih dahulu terkenal hingga mancanegara, Pulau Sikuai, Pulau Pisang, dan Pulau Pegat.
Meskipun masih “baru” namun kemolekan pantai nya patut dipertimbangkan terutama bagi kamu yang doyan selfie di bibir pantai atau menikmati suasana pantai dengan bersantai di ayunan yang dikaitkan dengan kedua pohon. Untuk mencapai kesini, kamu bisa melalui jalur dari Sungai Pisang. Sebelumnya, jika kamu berada di Kota Padang, lama waktu yang ditempuh untuk mencapai Sungai Pisang sendiri membutuhkan sekitar satu setengah jam. Lalu, jarak antara Sungai Pisang menuju Pulau Pasumpahan itu sendiri hanya memerlukan waktu lima belas menit saja. Namun , kekurangannya adalah tidak adanya jalur yang bisa dilalui beberapa kendaraan tertentu serta jalanan cukup terjal dan berliku.
Tertarik ke Puncak Lawang?
Lelah bermain air di laut kenapa tidak mencoba untuk melihat keindahan alam nusantara seperti danau yang terhampar luas di depan mata dengan bukit – bukit di sekitarnya yang seakan menambah kesan elok dari danau tersebut ?
Perkenalkan, Puncak Lawang, jika kamu sebelumnya berada di Bukittinggi, tidaklah sulit untuk mencapai lokasi ini. Kamu cukup naik armada angkutan seperti angkot yang menuju ke Lawang, lalu setibanya di pasar, cukup meneruskan perjalanan ke Puncak Lawang tersebut, bisa dengan ojek atau cukup berjalan kaki karena lokasinya tak terlalu jauh. Lama perjalanan hanya membutuhkan sekitar 45 – 60 menit saja.
Sekadar catatan, untuk menikmati Puncak Lawang tak ada salahnya jika kita mengetahui waktu yang pas untuk menikmatinya tanpa terhalangi oleh kabut. Kita bisa menikmati keindahan Danau Maninjau seraya berteduh di pohon pinus yang berada disekitar bukit pada pukul 9 pagi, tidak usah terlalu pagi atau juga jangan terlalu siang karena kamu akan terhalang oleh kabut yang menutupi keindahan danau. Dan kamu juga bisa “menguji adrenalin” dengan mencoba outbond dan paralayang. Bahkan beberapa pecinta olahraga yang cukup ekstrim tersebut mengatakan kalau Puncak Lawang adalah salah satu spot terbaik untuk dicoba.
Menikmati alam Lembah Harau dengan berjalan kaki. Foto oleh Dea Sihotang
Lembah Harau memang tidak sefenomenal Jam Gadang Bukittinggi atau Pantai Air Manis yang menyediakan Batu Malin Kundang. Namun jangan salah, Lembah subur ini terletak di antara dua tebing batuan pasir yang tingginya bisa mencapai 100 meter dan membentang hingga beberapa kilometer jauhnya ini, menyediakan pemandangan hijau yang menyejukkan, mulai dari bentangan sawah, tebing-tebing batu granit serta sejumlah air terjun yang terdapat di wilayah Lembah Harau.
Bagaimana perjalanannya ? Untuk menuju kesini, cukup dengan armada angkutan dari Bukittinggi menuju Payakumbuh, dan setibanya di Harau, kamu bisa menyewa becak untuk mengarahkanmu ke tempat wisata yang siap menyuguhkan kemolekannya masing – masing, salah satunya adalah Air terjun Sarasah Bunta.
Keindahan Bukit Nobita membuat tempat ini jadi favorit wisatawan.
Kita tidak akan bercerita tentang seorang Nobita dan Doraemon disini. Atau bukit yang dipenuhi oleh para badut yang menyamar menjadi Nobita atau Doraemon. Tidak, ini hanyalah sebuah bukit yang menyajikan kerlap – kerlip lampu yang menyala dikala malam nan terhampar di depanmu.
Mengapa diberi nama “Bukit Nobita” ?
Konon, Bukit yang berada di Kelurahan Kampung Jua, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatra Barat ini sebelumnya bernama Bukit Tigo Tungku Sajarangan sebab di puncak sana terdapat 3 buah batu yang mengelilingi satu pohon besar. Namun, beberapa orang juga berpendapat karena Bukit ini menyediakan kesamaan yang sama pula dengan bukit yang berada di belakang sekolah Nobita, tokoh dalam film Doraemon.
Puncak Gagoan, terletak di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Lokasi ini kian dinikmati oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara karena udara nan sejuk serta pemandangan yang sangat cocok untuk melepas penat setelah lelah memikirkan pekerjaan. Awalnya daerah sekitar lokasi ini hanya memanfaatkan perwisataan mato aia untuk wisata lokal. Tepat di hadapanmu ketika telah bersandiang di Puncak Gagoan.
Nah, untuk menempuh puncak yang cukup ekstrim ini, jarak tempuh dari Kota Solok hanya sekitar 20 km saja. Sedangkan jika menempuhnya dari Kota Bukittinggi, kita harus melaluinya dari Malalo, kemudian baru deh sampai di Paninggahan.
