Seperti namanya, roti ganjel rel (bantalan rel) memiliki bentuk panjang dengan warna cokelat gelap dan tektur keras. Mirip ganjal rel kereta api.
Roti khas Semarang ini merupakan salah satu kuliner peninggalan zaman Belanda. Saat ini cukup sulit menemukan kudapan khas Semarang ini. Namun, roti yang identik dengan wijen sebagai cirinya ini menjadi hidangan mencolok saat gelaran Dugderan Semarang.
Menggunakan bahan gula merah dan kayu manis, roti ganjel rel ini sukses bikin banyak orang merasa ketagihan, apalagi roti ini memiliki aroma wangi khas kayu manis serta taburan wijen yang telah matang sempurna.
Berbeda dengan roti kegemaran orang Indonesia yang empuk, roti ganjel rel ini cenderung kasar, keras dan bantat. Namun, rasanya enak apalagi jika dinikmati dengan teh hangat. Bahkan, menurut para ahli, teksturnya yang agak alot membuat kuliner ini dipercaya sangat baik buat pencernaan.
Roti ganjel rel menjadi kuliner khas yang selalu diperebutkan di Kota Semarang setiap tahunnya. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Sebab ribuan roti dibuat untuk dibagikan pada Tradisi Kirab Budaya Dugderan Semarang.
Tradisi ini berlangsung sehari sebelum puasa untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kehadiran roti gajel rel menjadi simbol terhindarnya segala gangguan, di mana harapannya dapat memperkuat diri saat menjalankan ibadah puasa.