Sabtu malam (5/5) kota Semarang terasa begitu semarak dengan parade kostum warna-warni nan megah diiringi musik yang menghentak. Malam itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menggelar International Semarang Night Carnival (SNC) 2018 dengan tema ‘Kilau Semarang’. Gelaran karnaval ini diselenggarakan untuk merayakan HUT Semarang ke-471.
Berpusat di depan Balaikota Semarang tepatnya di Jalan Pemuda, Semarang menampilkan empat defile perwakilannya dengan balutan kostum Masquerade Asam Arang (Batik Semarangan), Masquerade Butterfly (Kampung Pelangi), Masquerade Silver (Arc Deco Lawang Sewu) dan Masquerade Sea (Lautan).
Suasana makin semarak dengan riuh penonton setelah penampilan peserta asal Korea Selatan dan Taiwan. Sebelumnya, SNC 2018 direncanakan akan diikuti oleh empat negara seperti India, Korea Selatan, Taiwan, dan Senegal, namun karena satu dua hal, hanya perwakilan Korea Selatan dan Taiwan yang ikut berpartisipasi.
Kemeriahan belum usai, penampilan peserta asal Kab Keerom Papua pun tak kalah menakjubkan. Tarian daerah yang menunjukkan budaya Papua pun mampu menghipnotis penonton yang datang.
Lalu, tak lama kemudian peserta asal Manado menyusul dengan kostum serba merah dan membawa parang khas Manado yang dikenal dengan ‘Santi’.
Tak hanya itu penampilan peserta asal Pemalang, Jepara, Salatiga, Grobogan, Salatiga, Defile BNI, dan Rumah Sakit Kariadi Semarang pun tak kalah hebat.
SNC 2018 makin terasa spesial karena tahun depan, SNC akan dimasukkan dalam kalender event Kemenpar sebagai event nasional. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Staf Ahli bidang Ekonomi Kemenpar, Anang Sutomo.
“SNC ke-9, Kami akan jadikan SNC dalam kalender event Indonesia. Ini berarti akan memberikan dampak yang luar biasa karena dengan begitu penyelenggaraan akan disupport dari Kementerian,” tutur Anang.
Dukungan kuat Kemenpar dalam memajukan pariwisata Semarang ini tentu akan berdampak baik bagi pariwisata Semarang. Wisata Semarang akan makin dikenal oleh wisatawan nasional dan juga mancanegara.
Namun, masih ada PR yang harus segera diselesaikan Semarang untuk menjadikan destinasi wisatanya lebih maju yaitu terkait konektivitas, homestay, desa wisata, dan destinasi digital.