Di Jepang, bunuh diri bukan hanya menjadi jalan pintas keputusasaan seseorang dalam menjalani hidup, namun telah menjadi budaya.
Bagi masyarakat Jepang, meninggal karena bunuh diri dianggap lebih bermartabat daripada harus meninggal di tangan musuh. Mereka begitu memegang teguh kesetiaan kepada majikan atau pun pimpinan. Jadi, ketika mereka merasa malu karena kalah perang, maka bunuh diri dianggap lebih terhormat.
Namun, itu dulu. Motif bunuh diri telah mengalami pergeseran. Bukan lagi karena setia pada majikan, kini bunuh diri di Jepang karena merasa malu namanya tercoreng atau setia kepada perusahaan. Sedangkan masalah ekonomi dan stress jadi pemicu lain yang mendasari anak muda bunuh diri.
Data dari Badan Kesehatan Dunia mencatat, pada tahun 2016, terdapat 21.897 orang yang meninggal dunia akibat bunuh diri di Jepang pada 2016.
Salah satu lokasi bunuh diri yang kian populer di Jepang adalah Hutan Aokigahara. Jumlah korban bunuh diri di hutan ini pun tidak dipublikasikan agar tempat itu tidak semakin populer.
Terletak di barat laut Gunung Fuji atau sekitar 100 km sebelah barat Tokyo, Hutan Aokigahara ditumbuhi pepohonan lebat nan subur tanpa hewan buas.
Suasana yang sunyi mencekam makin terasa mengerikan dengan ditemukannya bebatuan-bebatuan janggal. Bahkan, di beberapa spot terdapat papan informasi konseling yang menyarankan untuk tidak bunuh diri.
Isinya berupa saran untuk merenungkan kembali anugerah kehidupan sekaligus rasa sakit yang ditimbulkan untuk keluarga jika memutuskan untuk meninggal bunuh diri.
Kesunyian hutan makin suram di tengah mitos-mitos suram yang menyertai. Konon, Hutan Aokigahara ini digunakan sebagai lokasi ritual ubasute, ritual mengasingkan lansia saat musim kering dan kelaparan melanda.
Cerita-cerita horor pun kerap terdengar di telinga. Masyarakat Jepang percaya, hutan ini menjadi tempat bersemayaman para roh-roh halus.
Bukan mitos belaka, kengerian hutan Aokigahara pun makin menyeruak lewat buku karya Wataru Tsurumi yang berjudul “The Complete Manual of Suicide (1993)“. Wataru Tsurumi menggambarkan Hutan Aokigahara sebagai lokasi sempurna untuk bunuh diri.
Saking mistisnya hutan ini, setidaknya ada lima film Hollywood yang terinspirasi untuk mengangkat Hutan Aokigahara. Dua yang paling populer adalah Sea of Trees (2015), yang dibintangi Mathhew McConaughey dan film horor The Forest yang dirilis 2016.
Jika Anda penasaran seberapa mistisnya Hutan Aokigahara ini, tonton saja film ‘The Forest’. Tapi, jangan nonton sendirian ya.