Jalur pendakian Gunung Semeru baru saja dibuka awal bulan April 2018 lalu. Pendaki yang sudah rindu dengan ketinggian pun sontak langsung menyerbu gunung tertinggi di tanah Jawa tersebut. Kabar baiknya, jika mendaki di bulan April ini, pendaki akan menjumpai lautan bunga Verbena di Semeru yang sedang dalam masa mekar-mekarnya.
Lautan bunga Verbena di Semeru ini akan tumbuh subur di Oro-Oro Ombo. Sejauh mata memandang hanya akan terlihat hamparan bunga berwarna ungu. Sangat cantik dan indah, meski sebenarnya bunga Verbena di Semeru ini merupakan tumbuhan parasit yang bisa berbahaya bagi ekosistem di sekitarnya.
Bunga yang memiliki nama asli Verbena Brasiliensis Vell ini tumbuh memenuhi lahan seluas kurang lebih 20 hektare. Bunga Verbena di Semeru bisa tumbuh setinggi tubuh manusia, yaitu sekitar 1,5 – 2 meter. Berjalan menyusuri hamparan bunga Verbena ini rasanya seperti masuk ke dimensi lain di Gunung Semeru.
Pemandangan yang cantik ini pun membuat Oro-Oro Ombo menjadi salah satu spot terfavorit untuk mengabadikan momen pendakian di Semeru. Bahkan pendaki yang ingin berfoto dengan bunga Verbena ini juga diperbolehkan untuk memetiknya. Dengan syarat pendaki harus menjaga bunga tersebut agar tidak jatuh di tempat lain yang bisa membuatnya makin menyebar.
Ada baiknya pendaki yang ingin memetik verbena untuk berfoto, menyediakan trash bag terlebih dahulu. Sehingga setelah selesai berfoto bisa langsung memasukkannya dalam wadah. Lalu, pendaki bisa membuangnya saat sudah kembali dari pendakian.
Hal lain yang perlu diketahui pendaki adalah, bunga Verbena ini berbeda dengan bunga Lavender, meski sekilas terlihat begitu mirip. Sampai saat ini masih banyak pendaki yang mengira bahwa bunga ini adalah bunga Lavender, sehingga sering memicu debat pro kontra saat ada pendaki yang memetik bunga ini.
Bunga Verbena di Semeru diperkirakan masuk ke Indonesia pada masa kolonialisme. Hal ini berdasar keterangan dari buku yang berjudul Flora Pegunungan Jawa karya Van Steenis. Di dalam buku tersebut diceritakan jika pada masa kolonial daerah Nongkojajar di Pasuruan menjadi loji (kompleks perumahan Belanda) dan di sana hidup seorang ahli botani yang gemar mendatangkan jenis-jenis tumbuhan dari luar negeri, termasuk Verbena brasiliensis. Tanaman ini diduga masuk ke TNBTS akibat intervensi manusia masa itu.
Selain di Oro-Oro Ombo, ternyata bunga Verbena juga bisa ditemukan di Sabana Bromo, Penanjakan, dan Blok Argowulan.