Semua pendaki kenal bunga edelweiss. Bunga yang kerap ditemui pendaki di sepanjang pendakian ini dianggap melambangkan keabadian, pengorbanan, dan ketulusan. Karena bentuknya yang unik, bunga yang hampir tak pernah terlihat layu ini menjadi idola para pendaki.
Di balik popularitas bunga edelweis, ada Cantigi si pohon mungil yang selalu melindungi pendaki. Sayangnya, nggak banyak yang mengenalnya. Tanaman yang masih satu saudara dengan blueberry ini tumbuh kokoh pada ketinggian di atas 1000 Mdpl. Daunnya berwarna hijau kemerah-merahan dan mempunyai buah berwarna hitam.
Kantong semar (Nepenthes sp.) merupakan salah satu dari enam kelompok tumbuhan pemakan daging (karnivora) dalam familia Nepenthaceae. Kantong semar bukan bunga ataupun buah. Tapi tanaman ini merupakan daun yang mengalami modifikasi. Tanaman ini banyak ditemui di jalur pendakian Gunung Leuser, Aceh.
Tumbuhan ini bisa kamu jumpai di ketinggian 1000 Mdpl atau lebih. Kalau pernah mendaki Slamet, kamu bisa menemui tanaman ini di jalur pendakian. Buah Murbei ini rasanya asem agak sepah.
Pertama kali naik gunung, saya pikir tanaman di atas ini adalah bunga edelweiss. Ternyata saya salah. Tanaman di atas adalah Stevia. Berbunga warna putih dan biasanya tumbuh di antara rerumputan.
Verbena merupakan tanaman invasif yang menimbulkan ancaman bagi ekosistem dan lingkungan. Tanaman ini akan kamu temui di Oro-oro Ombo Semeru, Jambangan, Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. Menurut buku Flora Pegunungan Jawa karya Van Steenis, didalam buku tersebut diceritakan jika pada masa kolonial daerah Nongkojajar di Pasuruan menjadi loji (kompleks perumahan Belanda) dan di sana hidup seorang ahli botani yang gemar mendatangkan jenis-jenis tumbuhan dari luar negeri, termasuk Verbena brasiliensis
Jika bunga edelweis bermakna bunga keabadian, maka bunga daisy merupakan bunga yang melambangkan sebuah cinta yang diam-diam. Selain itu bunga daisy dianggap sebagai lambang kesetiaan, kelembutan, dan kesucian. Kamu bisa menemui bunga cantik ini di Gunung Prau.
***