7 Hal yang Membuat Makassar Selalu Dirindukan

Makassar, kota terbesar di Indonesia timur ini selalu mampu membuat siapapun yang pernah tinggal di sana rindu dengan keindahan dan keramahan warganya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Nisriani

Foto oleh TSL

Saya ingin mengajak anda terbang ke kota dengan penduduk terbanyak ke 5 di Indonesia. Kota tempat saya pernah mengenakan seragam putih abu-abu walaupun hanya dalam waktu singkat.

Meskipun lama tidak menginjakkan kaki lagi dikota yang penuh kenangan ini, saya masih bisa mengingat dengan jelas setiap keindahan yang ditawarkan kota ini.

Sebagai kota terbesar di wilayah timur Indonesia, Makassar memiliki daya tarik tersendiri yang tidak kalah mempesonanya dengan kota-kota besar lain di Indonesia. Hal-hal berikut ini menandakan bahwa kamu sedang berada di Makassar :

1. Menikmati matahari terbenam Pantai Losari

Saya dan sahabat saya dulu begitu senang menghabiskan waktu di sini, terlebih saat akhir pekan. Suasananya begitu meriah.

Pantai Losari ini merupakan pantai yang menjadi ikon Kota Makassar. Tidak hanya wisatawan luar, warga lokal pun sangat senang menghabiskan waktu di sini untuk sekadar bersantai, jalan-jalan, berfoto -terutama di depan tulisan “Pantai Losari”, menikmati beragam kuliner, mengikuti berbagai macam kegiatan yang digelar di tepian pantai, dan yang paling menyenangkan adalah : menikmati matahari terbenam!

Aroma angin laut dan hangatnya matahari terbenam Pantai Losari salah satu yang paling membuat rindu setelah tak lagi tinggal di Makassar.

2. Naik Pete-Pete

Ketika bersekolah di Makassar, pete – pete adalah transportasi andalan saya. Tarifnya murah meriah. Selain itu pete-pete adalah tranportasi paling merakyat, semua orang dari berbagai lapisan masyarakat pasti pernah naik pete-pete.

Anda yang belum pernah mendengar mungkin akan bertanya, apa itu? Pete-pete adalah sebutan untuk angkot alias angkutan umum di Makassar. Uniknya pete-pete di Makassar, masing-masing trayek memiliki warnanya masing-masing. Jadi jangan takut tersesat, karena cukup melihat warnanya anda akan tahu kemana jurusan anda.

3. “Makassar bisa tonji (Makassar juga bisa)”

We..dimanako sekarang? Mo ki kemana kah? Nda mau ja saya deh, Na bawa tonji itu sendiri punyanya.’

Kalau anda pernah mendengar kalimat atau percakapan seperti itu, bisa dipastikan dia adalah orang Makassar. Mungkin terdengar lucu bagi sebagian orang, namun hal inilah yang membedakan orang Makassar dengan yang lainnya. Logat, aksen, dan beberapa tambahan kata khusus di setiap kalimat menjadi ciri khas tersendiri yang menurut saya tidak akan pernah hilang, dan orang Makassar bangga akan itu.

4. Tiba-tiba akrab dengan orang baru

Pertama kali ke Makassar mungkin anda akan terheran-heran dengan gaya bicara orang Makassar yang cenderung keras dan kasar. Tapi percayalah, itu hanya luarnya saja. Orang Makassar terkenal ‘welcome‘ dan sangat bersahabat.

Dulu, saya pernah dibuat bingung dengan omongan salah satu teman saya di SMA yang menurut saya agak membentak. Ternyata saat itu dia mencoba mengenalkan dirinya dan membantu saya kenal dengan teman-teman yang lain juga. Dan setelahnya dialah yang menjadi teman baik saya selama di SMA.

Begitupun ketika saya berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan di Makassar, saat saya sedang mencari sebuah barang, saya bertemu dengan orang yang juga mencari barang yang sama, jadilah kami berkenalan, ngobrol lumayan panjang, dan berakhir di meja sebuah rumah makan. Padahal baru kenal tapi terasa sudah begitu akrab. Itulah orang Makassar!

5. Menyantap nikmatnya Coto

Coto Makassar, kuliner yang menjadi khas kota ini, begitu menggugah selera. Daging sapi yang dipotong-potong sedemikian rupa, disiram kuah agak kecoklatan dengan gabungan berbagai macam rempah-rempah, ditambahkan daun bawang dan bawang goreng diatasnya. Dan favorit saya, saya selalu menambahkan perasan jeruk nipis diatasnya.  Disajikan lengkap dengan ketupat ataupun nasi, tak lupa sambal pedasnya, Coto Makassar selalu berhasil membuat saya kekenyangan, serta keringat mengucur deras..

6. Nostalgia masa lampau di gedung-gedung antik ala Eropa

Fort Rotterdam, lokasinya tak jauh dari Pantai Losari, menjadi destinasi yang wajib dikunjungi. Bangunan-bangunan megah di dalamnya dengan arsitektur klasik, tembok dengan batu bata yang sengaja ditampilkan ‘telanjang’, mengingatkan pada film-film Eropa abad pertengahan. Salah satu bangunan di dalamnya adalah Museum La Galigo yang berisi sejarah Makassar.

7. Pulau Samalona yang menenangkan

Tak kalah dengan Bali atau Lombok, Makassar juga punya pantai-pantai indah. Pulau Samalona, pulau dengan pantai pasir putih yang begitu bersih, dan juga air lautnya yang biru jernih, snorkeling bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan disana. Ada juga Pulau Khayangan, yang sangat pas untuk kita yang ingin bersantai menikmati sejuknya angin laut yang bisa membawa kita bermimpi indah.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU