7 Destinasi Wisata di Ende Ini Jadi Saksi Bisu Lahirnya Pancasila

Inilah salah satu tempat lahirnya Pancasila yang jarang di ketahui oleh banyak orang. 7 diantaranya ada di destinasi wisata di Ende.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Tepat pada 1 Juni 2018, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Sebenarnya, Lahirnya Pancasila ini merupakan judul pidato yang disampaikan Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Dalam pidato inilah Soekarno memaparkan konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama kalinya sebagai dasar negara.

Konon, rumusan Pancasila tersebut merupakan hasil perenungan Soekarno saat berada di taman Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Untuk mengenangnya, mari kita menyusuri destinasi Ende yang menjadi saksi biksu lahirnya Pancasila.

1. Rumah pengasingan Bung Karno

Tempat pengasingan bung karno. (Foto/rifanda_fr)

Terletak di Jalan Perwira tak jauh dari pusat Kota Ende, inilah destinasi yang konon menjadi saksi tercetusnya Pancasila.

Rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas ini pernah menjadi tempat tinggal Soekarno bersama keluarga dan istrinya Inggit Garnasih. Mereka diasingkan dan menjadi tahanan politik Belanda pada tahun 1934-1938.

2. Taman renungan Bung Karno

Tempat Bung Karno merenunug. (Foto/ririmalle79)

Lokasi ini berada tak jauh dari Rumah Pengasingan Bung Karno. Di sini terdapat patung Bung Karno yang sedang duduk layaknya orang merenung di dekat kolam. Konon di sinilah dulu sang Presiden pertama Indonesia merenung dan pohon bercabang lima menjadi inspirasi untuk melahirkan konsep awal Pancasila.

Baca juga: Gili Laba, Spot Instagramable di Flores Selain Pulau Padar

3. Pantai Tangga Alam

Gunung Meja dan Gunung Iya bisa terlihat di pantai ini.( Foto/zunurhumairahruslan)

Sejauh mata memandang hanya ‘permadani’ hitam silika yang terlihat, dan masih jarang terlihat pengunjung, padahal lokasinya tak jauh dari pusat kota Ende, tepatnya di Desa Wolotopo. Tebing karang gagah di pojok kanan menjadi penanda saat kita melihatnya dari atas pesawat. Inilah salah satu saksi lahirnya Pancasila.

4. Pantai Mbu’u

Indah sekali bukna? (Foto/cynthia aten)

Pantai ini berpasir hitam. Lokasinya tak jauh dari pusat kota. Batu-baru berserakan di pantai ini menjadi ciri khas tersendiri. Pemandangan yang bisa kita lihat selama di pantai ini adalah Gunung Meja dan Gunung Iya. Garis pantainya panjang, asyik jadi tempat bersantai.

5. Pantai Ria

Cantiknya pantai ria. (Foto/_dhania90)

Inilah salah satu tempat yang menyajikan pemandangan indah saat senja. Di sini Anda bisa merasakan fasilitas lengkap, mulai dari kursi untuk berjemur hingga pedagang yang bisa jadi alternatif untuk kulineran. Kelapa muda wajib dipesan untuk menemani bersantai.

6. Museum Tenun Ikat

Jangan sungkan untuk menghabiskan waktu di sini. (Foto/dwianikm)

Sesuai namanya, museum ini memang memajang kain-kain tenung ikat dan peralatannya. Wisatawan yang datang bukan hanya bisa melihat tenun ikat di sini, tapi juga melihat proses pembuatannya. Untuk mendapatkan tenun ikat ada juga penjual souvenir. Pilihan tepat untuk mengenang tempat lahirnya Pancasila.

Baca juga: Lagi Liburan ke NTT? Jangan Lewatkan Kelebba Madja!

7. Kampung Adat Ranggase

Kampung Adat Ranggase. (Foto/Dawainusa.com)

Berada di Desa Moni, di tengah hutan kecil yang rimbun. Di sini terdapat rumah-rumah adat unik yang pintunya ada lambang payudara.

Layaknya desa adat, di sini masyarakatnya masih memegang teguh tradisi. Kegiatannya pun menenun dan bertani.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU