Rafting merupakan salah satu olahraga ekstrim yang sudah lama digandrungi para pegiat kegiatan alam bebas. Tidak hanya dilakukan oleh profesional, banyak juga rafter pemula yang turut terjun dalam kegiatan ini. Buat Kamu yang masih pemula atau baru pertama kali melakukan rafting, sebaiknya Kamu tahu tips penyelamatan diri saat rafting.
Kecelakaan dalam kegiatan olahraga memang nggak bisa diprediksi. Terkadang memang ada kondisi tidak terduga yang bisa membuatmu mengalami hal buruk saat rafting. Penyelamatan diri saat rafting perlu dikuasai, karena kita tidak bisa mengandalkan instruktur sepenuhnya. Jumlah instruktur dalam setiap perahu biasanya hanya satu, sedangkan peserta rafting bisa mencapai empat atau lima orang. Itulah mengapa penguasaan penyelamatan diri saat rafting sangat penting.
Nah, ini dia tips penyelamatan diri saat rafting yang perlu Kamu ingat.
Prinsip penyelamatan diri saat rafting adalah menyelamatkan diri sendiri terlebih dahulu, baru menyelamatkan orang lain. Jadi saat terjadi kecelakaan, usahakan untuk mencari solusi diri sendiri dulu, baru setelah itu Kamu bisa menolong yang lain.
Saat Kamu sudah dalam kondisi aman, Kamu baru bisa memutuskan harus mengambil tindakan apa untuk membantu yang lain. Ini bertujuan untuk menghindari hal buruk lain dan meminimalisir jumlah korban.
Dalam kecelakaan olahraga apapun, bukan hanya rafting, Kamu harus tetap tenang. Panik hanya akan membuatmu nggak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Kontrol diri agar tetap tenang dan tidak panik. Ini akan memberikanmu waktu untuk mengambil tindakan yang tepat.
Jika Kamu jatuh di area dengan arus deras, berenanglah mengikuti arus dengan posisi defensive swimming. Posisi ini mengharuskanmu terlentang dengan kaki rapat dan tetap berada di atas air (mengapung). Arahkan pandangan ke hilir, serta gunakan tangan untuk mengayuh sekaligus menyeimbangkan diri. Kamu juga harus tetap waspada pada rintangan di sekitarmu.
Meskipun Kamu jatuh di arus deras yang dangkal, jangan sekali-kali mencoba untuk berdiri. Tetaplah mengambil posisi defensive swimming. Meskipun sudah merasa nyaman dengan posisi ini, Kamu sebetulnya belum sepenuhnya aman. Jadi segeralah menuju ke pinggir sungai atau daratan.
Nah, berbeda dengan kondisi sebelumnya, jika Kamu terjatuh di area dengan arus tenang maka lakukanlah aggressive swimming. Posisi ini mengharuskanmu berenang secepat mungkin menuju hulu. Ini bertujuan untuk mendekati perahu penolong, menghindari daerah tebing sungai (undercut), area dengan arus tertahan akibat pohon tumbang (strainer), dan juga agar bisa sesegera mungkin mencapai daerah pinggir sungai.
Tapi harus Kamu ingat, bahwa cara renang ini hanya efektif untuk kondisi arus sungai yang tenang. Jika Kamu melakukannya di area arus yang deras, Kamu hanya akan menghabiskan tenaga dan tetap terbawa arus.
Selama proses penyelamatan diri saat rafting, Kamu harus tetap waspada kondisi di sekitarmu. Jika ada perahu terdekat yang bisa menolong, maka berenang mendekatlah pada perahu tersebut. Jika tidak ada, segeralah menuju ke tepi sungai.
Jika Kamu terjatuh dan tertindih perahu (Kamu berada di bawah perahu), menyelamlah ke arah samping atau ke arah hulu. Jangan menyelam ke arah hilir karena Kamu hanya akan mengikuti perahu dan tidak bisa keluar dari bawah perahu.
***
Tidak ada satu orangpun berharap mengalami hal buruk saat melakukan aktifitas di alam. Tapi tidak ada salahnya juga belajar pertolongan pertama setidaknya yang bisa dilakukan sendiri. Dengan begitu kita bisa membantu tim penolong. Selain itu, untuk menghindari hal-hal buruk terjadi, pastikan untuk selalu mengikuti arahan dan aturan dari instruktur.