Layering Sistem, Tips Naik Gunung Saat Musim Hujan

Pahami layering system saat pendakian, jangan pakai baju ala kadarnya

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Musim hujan sudah tiba. Meski cuaca terbilang cukup ekstrem, namun banyak pendaki yang tetap bersemangat melakukan pendakian. Hujan badai bukanlah suatu halangan untuk bisa mencumbu puncak-puncak gunung. Apalagi bau tanah di gunung selepas hujan, wanginya membuat hati ingin kembali ke gunung lagi dan lagi.

Jika kamu memutuskan untuk naik gunung saat musim hujan, yang harus kamu pahami benar adalah layering system. Karena tanpa layering system yang benar, kemungkinan terkena hypothermia di musim penghujan sangat besar.

Memakai pakaian gunung ala kadarnya hanya menggunakan kaos katun dan jaket kurang bisa menghangatkan tubuhmu di kondisi yang ekstrem seperti sekarang. Ketahuilah layering system berikut agar kamu tidak basah-basahan karena salah kostum.

1. Base layer, lapisan dasar yang berfungsi sebagai pengatur kelembaban tubuh

Base layer. Foto berasal dari sini

Memilih base layer tidak bisa sembarang bahan. Sebaiknya jangan gunakan kaos atau celana berbahan katun. Katun memang bisa menyerap keringat, namun tidak bisa menguapkan keringat. Sehingga, base layer-mu tidak bisa cepat kering. Sebaiknya kenakan base layer berbahan polyster, wol, sintetis, atau sutera.

2. Insulating layer, yang berguna untuk mengatur kehangatan tubuh

Insulating layer yang saya gunakan dari TNF, hangat dan nggak bikin gerah. Foto oleh Echigo

Sedangkan lapisan kedua disebut insulating layer. Fungsi dari lapisan ini bisa kamu gunakan untuk ‘menyimpan hangat’ pada tubuh. Agar kamu akan tetap merasa hangat setiap saat. Nah, pilihlah insulating berbahan fleece atau polar. Kalau bisa, pilih polar yang tipis supaya mudah disimpan di dalam ransel.

Nah, sedangkan saya lebih suka menggunakan insulating layer berbahan bulu angsa. Jaket bulu angsa bisa menolong saya saat menghadapi cuaca ekstrem Gunung Semeru.

3. Shell layer, pelindung tubuh dari hujan badai

Nah, lapisan ketiga yang saya kenakan ini waterproof, windproof, dan breathable (lafuma). Gambar oleh Echigo

Lapisan ketiga disebut shell layer. Saat cuaca gunung sedang ekstrem dan tidak mudah diprediksi seperti sekarang, lapisan terluar kostum pendakianmu menjadi faktor yang paling penting. Salah memilih shell layer saja, dua lapisan sebelumnya (base layer dan insulating layer) bisa rusak.

Karena shell layer berfungsi mencegah air hujan masuk ke dalam tubuh serta menahan angin, maka yang kamu butuhkan adalah jaket atau celana windproof atau waterproof. Jaket atau celana berbahan Gore-Tex bisa jadi pilihan tepat, karena bahan ini sangat tidak hanya mencegah air atau menahan angin namun juga memiliki sirkulasi udara yang baik. Kamu tidak akan kegerahan memakainya.

***

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU