Tips Berlindung dari Sambaran Petir Bagi Para Pendaki

Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, kadang cerah kadang mendung, sangat dibutuhkan cara atau tips berlindung dari sambaran petir bagi para pendaki.

SHARE :

Ditulis Oleh: Sikstus Karvin

Anomali cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini mengingatkan kita untuk selalu waspada saat melakukan pendakian. Masih ingatkah Kamu tentang tiga orang pendaki Gunung Slamet yang tersambar petir saat berada di pos 7 pada Kamis 29 Desember 2016 lalu? Ketiganya tersambar petir saat tengah beristirahat dan menanti hujan reda bersama 30 pendaki di lokasi yang sama. Jika tidak ingin kejadian itu terulang, Kamu membutuhkan pemahaman detail terhadap ragam teknik menghindari sambaran petir.

Petir menyambar puncak pegunungan. Sumber foto

Anomali cuaca adalah kondisi cuaca yang tidak teratur sesuai penanggalan normal. Hal itu ditandai oleh perubahan curah hujan dan penyinaran matahari di berbagai tempat termasuk di spot-spot pendakian. Para pendaki kadang tertipu oleh fenomena cuaca di area pendakian, dimana langit yang tadinya cerah tiba-tiba mendung lalu muncul gejala petir.

Sepanjang awal tahun ini di Indonesia, hujan mengguyur beberapa spot pendakian disertai munculnya petir. Kamu yang telah matang merencanakan pendakian tentu harus mengambil keputusan untuk mengurungkan niat atau tetap menjalankan rencana pendakian. Bila rencana pendakian tetap berjalan, kecuali untuk spot pendakian yang ditutup karena cuaca, kamu mesti mengikuti petunjuk petugas pos pendakian dengan seksama.

Nah, bila rencana pendakian tetap berjalan, berikut Phinemo menyajikan tips-tips aman berlindung dari sambaran petir selama kamu mengikuti pendakian:

1. Periksa ramalan cuaca

Cek ramalan cuaca sebelum melakukan pendakian. Sumber foto

Memeriksa ramalan cuaca merupakan langkah awal yang baik untuk mendeteksi cuaca buruk yang disertai petir. Badai petir biasanya terjadi di sore hari. Selama pendakian, kamu akan melihat awan pekat yang diiringi guntur dan cahaya petir. Semakin cepat kamu mengenali tanda-tanda munculnya petir, semakin banyak waktu untuk menemukan pos atau shelter perlindungan.

2. Cobalah rumus matematika sederhana ini untuk membantu kamu hindari petir

Untuk menciptakan perimeter atau posisi aman, Kamu mesti mengetahui jarak petir. Begini rumusnya:

Hitunglah berapa jumlah detik diantara munculnya cahaya kilat dan bunyi guruh kemudian bagilah dengan angka 5. Hasil pembagian akan memberi Kamu jarak kasar dalam mil (1 mil=1,609 km). Jika jaraknya 6 mil ( 9,654 km) atau kurang, berarti ada berada dalam zona sambaran petir.

Rumus 30 detik/30 menit berikut juga dapat membantu.

Jika suara Guntur terdengar kurang dari 30 detik setelah timbulnya cahaya kilat, kamu harus segera menemukan tempat berlindung. Tinggallah di pos atau shelter selama 30 menit setelah kamu mendengar gemuruh guntur yang terakhir.

3. Ini tempat-tempat berlindung yang perlu dicari

Carilah tempat berlindung seperti pondok, pos penampungan, liang atau gua setelah mendeteksi munculnya petir. Sumber foto

Carilah tempat berlindung seperti pondok, pos penampungan, liang atau gua. Kalau perlu, bergulirlah ke dataran rendah. Segera bergerak ke lembah atau lahan yang memiliki banyak lekukan. Hindari area puncak, ketinggian dan di area dimana obyek-obyek di sekitarnya berukuran tinggi.

4. Tinggalkan ransel yang berisi benda-benda logam

Segera lepas dan tinggalkan untuk sementara ikat pinggang logam, perhiasan logam atau ransel yang berisi benda-benda logam saat lokasi dilanda petir. Sumber foto

Segera lepas dan tinggalkan untuk sementara ikat pinggang logam, perhiasan logam atau ransel yang berisi benda-benda logam dengan jarak setidaknya 100 kaki dari posisi Kamu.

Buat pendaki cewek, pemakaian bra yang memiliki kait logam juga memiliki potensi bahaya. Perlu diingat bahwa ritsleting pakaian juga sangat potensial disambar petir.

5. Cobalah ‘trik menghalangi posisi petir’ berikut

Jika petir sudah terlanjur muncul dan Kamu belum mendapatkan tempat berlindung, cobalah trik menghalangi posisi petir ini.

Berjongkok rendah ke arah mata kaki dan rapatkan kedua kaki. Lalu. cobalah untuk meminimalkan ukuran tubuhmu. Jangan biarkan bagian tubuh lainnya melakukan kontak dengan tanah. Konsisten dengan posisi itu. Tutup matamu, jongkokkan kepala sambil menutup telinga.

6. Segera menyebar dari kelompok

Tips berlindung dari sambaran petir  bagi para pendaki berikutnya ialah menyebar dari kelompok. Jika anda bersama kelompok terperangkap di area datar selama petir berlangsung, segeralah menyebar. Setiap orang dalam kelompok harus menyebar terpisah dalam jarak 50 hingga 100 kaki. Ini adalah prinsip mitigasi atau penanganan bencana. Artinya jika salah satu dari kalian tersambar petir, akan ada orang lain yang dapat membantu.

Jika petir berlalu dan ada yang tersambar, segera bertindak cepat. Korban aman untuk disentuh, yang mana tak ada lagi residu listrik yang tersisa. Jika korban tidak bisa bernapas, segera beri napas buatan (CPR). Periksa bagian tubuh yang terkena luka bakar, terutama di bagian tubuh mana dia memakai logam. Jaga suhu tubuh korban agar tetap hangat dan bila cuaca kembali cerah segera cari bantuan ke lokasi petugas pos perlindungan.

               ***

Tips berlindung dari sambaran petir bagi para pendaki selain dibutuhkan untuk menyelamatkan diri juga dimaksudkan sebagai bentuk penerapan prinsip mitigasi bencana dalam pendakian berkelompok. Oleh karena itu para pendaki sangat dianjurkan untuk mempelajari kondisi cuaca di spot-spot pendakian dan yang tak kalah penting mintalah petunjuk aman dari petugas pos perlindungan.

Mau tahu tips pendakian lainnya? Kamu bisa baca artikel berikut ini,

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU