Sumatera Barat, sesuai namanya merupakan sebuah provinsi yang terletak di sebagian barat Pulau Sumatera, berbatasan langsung dengan Samudera Hindia beserta pulau – pulau baik kecil maupun besar di lepas pantainya. Itu sebabnya, provinsi ini menawarkan eloknya panorama dan wisata bahari.
Salah satunya adalah sebuah kawasan wisata yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan. Sebuah kabupaten yang membuat kita bersyukur terlahir di bumi nusantara. Pulau yang berjejer, baris berbaris tepat diatas laut nan biru membuat mata siapa pun yang melihatnya akan berkata, “Inilah Pesona Sumatera Barat, Inilah Indonesia Kami.” Terutama saya yang berasal asli dari Sumatera Barat.
Bukit Langkisau, adalah sebuah bukit yang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Bukit yang menawarkan pemandangan eksotis ini juga biasa dipakai bagi mereka yang hobi untuk menguji adrenalin dengan kegiatan paralayang. Untuk olahraga paralayang sendiri, pengunjung bisa memilih titik pendaratannya masing – masing, seperti pendaratan yang dilakukan di Pantai Salido atau pendaratan langsung di Kota Painan. Sensasi terbang dengan menggunakan parasut dari aktivitas paralayang di Bukit Langkisau sudah menjadi trend sendiri bagi pecinta paralayang baik lokal maupun mancanegara, oleh sebab itu banyak event – event yang dilaksanakan di Bukit Langkisau.
Dengan menaiki beberapa anak tangga yang langsung mengarahkan pengunjung tiba di puncak, kamu akan disuguhkan pemandangan yang di dominasi laut lepas dan beberapa pulau yang berbaris sebagai pelengkap. Bukit langkisau merupakan bukit yang cenderung landai dengan rumput halus, serasa berada di atas puncak lapangan golf. Dari sisi lainnya, terpampang jelas sudut Kota Painan. Menoleh sedikit ke arah timur, kamu melihat gugusan bukit barisan berjejer, serta sebaliknya dari arah barat laut biru yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini seakan merayu kita untuk diselami.
Kebanyakan mereka yang berada disini di dominasi oleh mereka yang berusia remaja, ada yang hanya sekedar berfoto atau juga sengaja menepi untuk menikmati keindahan alam. Dan semakin senja, suasana sekitar Bukit Langkisau semakin ramai karena banyak dari pengunjung datang untuk menghabiskan waktu di waktu senja hanya sekedar untuk melihat matahari terbenam. Untuk menuju kesini memakan waktu dua jam lebih, sekitar dua jam lima belas menit perjalanan darat dari Kota Padang menuju Painan, dan hanya membutuhkan waktu lima belas menit dari Painan ke Bukit Langkisau. Jadi itu sebabnya lebih baik memulai perjalanan dari Kota Padang pagi – pagi sekali, sekitar pukul 7 agar setibanya dari bukit dengan cuaca panas yang tidak terlalu menyengat.
“Saya kaget waktu masuk kawasan ini. Saya lihat dari atas betapa anugerah Allah kepada kita. Keindahan itu patut kita syukuri.” Begitulah kalimat yang terucap dari perkataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Beliau terpukau ketika pertama kali mendatangi Puncak Mandeh. Puncak Mandeh memang memiliki daya tarik sendiri, bahkan banyak dari mereka yang sudah berkunjung atau hanya sekedar melihat gambar dari media sosial meng-klaim kalau Mandeh adalah saudara kembar-nya Raja Ampat yang terpisah.
Untuk menikmati panorama dari Puncak Mandeh pengunjung tidak dikenakan biaya sedikitpun, alias biaya masuknya gratis. Di bukit ini juga ada pepohonan yang cocok untuk menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menepi sejenak dari kesibukan sehari – hari. Namun, perjalanan menuju ke Puncak Mandeh cenderung berkelok – kelok, itu sebabnya beberapa pengendara sengaja memacu kendaraan mereka dengan kecepatan lamban ketika menuju kesini. Jalan yang curam dengan jurang yang menjadi lautan, serta badan jalan yang juga tidak terlalu lebar menjadi alasan selanjutnya mengapa pengendara yang lalu – lalang tak berani memacu laju kendaraan dengan kencang.
Puncak Mandeh yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan. Keindahan Puncak Mandeh tak kalah dengan Bukit Langkisau, bahkan ada banyak hal juga yang bisa dilakukan disini seperti berkemah, atau hanya sekadar berfoto – foto seraya menikmati lautan biru yang dinaungi awan bergumpal. Menolehkan kepala sedikit ke selatan akan terlihat kapal – kapal kecil berbaris rapi di Pantai Carocok yang menjadi pintu gerbang ke pulau – pulau kecil di sekitarnya. Gugusan pulau yang berserakan tadi membuat siapa pun yang memandangnya mengingatkan kita pada satu tempat, Raja Ampat.
Baru – baru ini tempat wisata yang sedang hits bagi kawula muda yang berada di Padang dan sekitarnya adalah Bukit Bendera. Wisata Puncak Bukit Bendera yang terletak di Kecamatan Bayang , Kabupaten Pesisir Selatan ini dulunya adalah tempat untuk meninjau kawanan penjajah yang hendak masuk ke wilayah Bayang. Apabila kita naik kendaraan dari Kota Padang menuju Painan, cukup turun di Kecamatan Bayang. Lalu dengan menyambung perjalanan dengan menggunakan ojek, kita akan diantar hingga kaki Bukit Bendera. Perjalanan dari kaki bukit ke Puncak memakan waktu sekitar 15 menit. Dulunya warga sekitar mengamati kawanan Penjajah Belanda dari Puncak Bukit Bendera. Menurut cerita warga sekitar, apabila ada kawanan penjajah yang terlihat, bendera yang ada di sini akan perlahan diturunkan. Dari situlah diambil nama Bukit Bendera Bayang ini diambil.
Bukit Bendera Bayang merupakan tempat berbentuk seperti taman wisata alam yang unik, karena di sini kamu bisa bersantai di atas pohon yang tinggi, atau berpose atas bukit dan melihat hamparan hijau yang terpampang luas di depan mata. Jadi tak melulu soal taman yang ada benderanya. Itulah yang membuat Bukit Bendera terasa berbeda dari taman wisata alam lainnya. Atau beberapa dari pengunjung ada yang berminat berkemah atau hiking.
Selain itu, Karang Taruna yang bertugas sebagai pengelola Bukit Bendera menyulap tempat bersejarah ini menjadi se-remaja mungkin. Terlihat dari semboyan untuk menjaga kebersihan di sekitar Bukit Bendera yang ditulis di papan dengan kalimat, “Jomblo harus sayang lingkungan.”
Pulau Cubadak, mungkin bagi para pewisata pulau tak asing lagi dengan nama ini. Namanya meroket, jauh sebelum Pasumpahan terkenal bahkan. Pulau Cubadak terletak di tengah Samudera Hindia, yang mana gerbang masuk pulau ini adalah Pantai Carocok. Dengan konsep resort, diharapkan mereka yang ingin bermalam di pulau ini bisa beristirahat dengan nyaman. Salah satu gerbang masuk pulau ini yaitu dari Pantai Carocok, salah satu pantai yang sedang naik daun dan tentu saja, masih terletak di wilayah Pesisir Selatan.
Ada banyak aktifitas yang bisa dilakukan disini, selain snorkeling, kita juga bisa diving, bahkan juga kita bisa kayak. Sangat seru bukan, mendayung diatas laut sambil menikmati ketenangan wilayah sekitar Pulau Cubadak. Atau apabila kamu yang ingin menikmati sunset dari ketinggian, tak ada salahnya trekking menuju ke puncak bukit ini. Satwa lain seperti burung, bahkan biawak, hingga monyet sekali pun ada di hutan tepat di belakang resort. Karena ingin melihat sunset, senja adalah pilihan waktu yang tepat untuk menanjaki hutan kecil ini.
Oleh karena resort disini dikelola oleh yang namanya Cubadak Resort Village, ada baiknya terlebih dahulu melakukan reservasi kepada pengelola baik ingin menginap atau hanya menghabiskan seharian saja di sana.
Ke Pesisir Selatan tak melulu berbicara wisata laut saja, cobalah kamu berkunjung ke Air Terjun Bayang Sani. Letak air terjun tidak jauh dari Jembatan Akar Bayang, hanya beberapa meter saja jaraknya. Jika kita dari Padang bisa menaiki transportasi menuju Asam Kumbang. Lalu menyambung dengan menggunaan ojek.
Air terjun yang terletak di Desa Koto Baru ini cukup ramai dikunjungi wisatawan apabila hari libur. Air terjun ini juga memiliki lima tingkatan, namun meskipun begitu, hingga saat ini hanya bisa dinaiki para wisatawan hingga tingkatan ketiga saja dan itu pun tidak begitu ramai.
Air terjun tingkat pertama, dengan ketinggian kurang lebih 80 meter, dan disini juga bisa ditemukan penjual aksesoris, makanan, dan juga tempat beribadah serta tempat mengganti pakaian. Sedangkan yang kedua, memiliki jarak yang cukup jauh, sekitar 400 meter dari lokasi pertama, dan untuk mencapainya pun harus melalui perkebunan karet penduduk. Air terjun dengan tinggi 25 meter. Udara yang segar, serta bentuk air terjun yang tidak terbagi seperti air terjun pertama. Tingkat kelembapan disini terasa lebih baik karena rimbunnya tanaman hutan disekitar air terjun.