Di Lumajang, Jawa Timur, ada sebuah tempat berjuluk ‘desa di atas awan’. Tempat ini terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro. Ia populer dengan nama B29 alias Bukit 2900 Mdpl dan Puncak 3000 Mdpl.
Beberapa waktu lalu, saat kesempatan datang (uang dan waktu bersatu), saya tak melewatkan untuk berkunjung ke tempat ini.
Sebelum mengunjungi Desa Argosari, mampirlah sejenak untuk belajar sejarah kejayaan nenek moyang kita di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Konon pura ini adalah pura tertua di Pulau Jawa.
Tak perlu ritual khusus untuk berkunjung ke Mandara Giri Semeru Agung, kamu cukup berpakaian sopan dan lapor kepada petugas di pintu masuk, kamu sudah dapat menikmati keindahan bangunan pura yang arsitekturnya mirip candi peninggalan Kerajaan Majapahit.
Pura Mandara Giri selalu ramai ketika ada acara keagamaan umat Hindu.
Dari Pura Mandara Giri, butuh waktu sekitar 1 jam untuk mencapai Senduro. Beberapa meter sebelum memasuki kawasan desa wisata, kamu akan disambut dengan papan nama besar yang bertuliskan “Selamat Datang di Wisata Desa di Atas Awan”.
Di bukit sini banyak terdiri bangunan masyarakat Tengger. Selain itu hamparan sawah hijau menjadi daya tarik tersendiri. Dan yang jelas, pakailah jaket dan baju hangat karena udara di sini luar biasa dingin!
Saya cukup beruntung, kala itu dapat berbaur dengan masyarakat Tengger.
Ada satu pengalaman berkesan bersama masyarakat Tengger. Saat itu tiap saya lewat di depan rumah Suku Tengger pasti mereka berkata “monggo pinarak” (mari mampir). Keramahan yang tak akan kamu temukan di wilayah perkotaan.
Berbicara masalah perut, Suku Tengger mempunyai kuliner andalan yang tak diragukan kelezatanya. Sambel cenge, sambal yang dicampur semacam tanaman mirip lantoro namun rasanya hampir mirip dengan buah pete, dan hanya tumbuh di Dataran Tinggi Tenger. Selain itu nasi dan lauk di sini tak pernah basi, mungkin karena pengaruh suhu cuaca yang dingin sehingga makanan disana tidak basi, jadi jangan heran kalo kamu bertamu di rumah masyarakat menyantap hidangan yang sudah beberapa hari.
Saat pagi cuaca cerah dan tak bekabut, kita dapat melihat dengan jelas gunung tertinggi di Pulau Jawa, yang juga salah satu gunung yang menjadi impian banyak pendaki, Gunung Semeru.
Dari Desa Argosari, kita dapat menikmati keindahan Gunung Semeru ditemani secangkir kopi. Lengkap sudah.
Setelah puas bercengkrama dengan masyarakat Tengger, inilah saatnya kita menuju ‘puncak acara’, Bukit B29 (Bukit 2900 Mdpl)!
Untuk menuju bukit ini dibutuhkan sedikit perjuangan karena medan yang cukup ekstrem. Waktu itu masih belum ada perbaikan akses jalan menuju Bukit B29. Cukup melelahkan memang, namun perjuangan itu akan terbayar dengan luar biasanya panorama alam yang kamu dapat dari Bukit 2900 Mdpl. Kamu akan merasa berdiri di atas awan. Juga posisimu berdiri terletak lebih tinggi dari Gunung Bromo karena letak Bukit B29 ini memang lebih tinggi dari gunung yang disakralkan Suku Tengger itu.
Jangan lupa untuk abadikan momen ini. Ah ya, bagi kamu yang suka dengan bunga-bunga, kamu akan merasa seperti di surga karena di B29 ini banyak berbagai jenis bunga yang cantik. Yang terpenting, jaga kelestarian mereka dengan tak memetiknya ya.