Ramadhan adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriah dimana umat muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa selama satu bulan penuh. Ramadhan selalu dinanti-nantikan oleh sebagian besar masyarakat muslim di dunia, termasuk Indonesia. Karena saat Bulan Ramadhan, semua amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Selain itu Ramadhan seolah menjadi momen dimana keluarga bisa berkumpul bersama.
Jawa Tengah sebagai provinsi yang masih kental dengan tradisinya memiliki cara unik untuk menyambut Ramadhan. Berikut adalah empat tradisi unik menyambut Ramadhan di Jawa Tengah.
Megengan merupakan tradisi menyambut Ramadhan yang dilaksankan oleh masyarakat Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Megengan dalam bahasa jawa bermakna Menahan. Megengan lebih mirip seperti pesta rakyat dimana disajikan hiburak kesenian daerah Demak seperti barongan untuk menghibur masyarakat. Selain itu juga terdapat pasar tiban yang menjual berbagai kuliner khas Kabupaten Demak dengan harga yang sangat murah.
Dugderan merupakan festival tahunan dari Kota Semarang yang diadakan seminggu sebelum bulan suci Ramadhan. Dugderan sudah dilaksanakan sejak tahun 1882 saat Semarang berada dibawah kepemimpinan R.M. Tumenggung Ario Purbaningrat. Sejak masa kolonial, perayaan dugderan dipusatkan di Masjid Agung Semarang atau Masjid Besar Semarang (Masjid Kauman) yang berada di kawasan Kota Lama Semarang dekat Pasar Johar. Tahun 2019 ini perayaan dugderan sudah dimulai sejak 26 April hingga 4 Mei 2019 mendatang.
Baratan merupakan sebuah tradisi berupa karnaval yang dilaksanakan 15 hari sebelum bulan Ramadhan di Kabupaten Jepara. Baratan secara etimologis berasal dari bahasa Arab yang bermakna berkah atau keselamatan. Tradisi Baratan erat kaitannya dengan sosok Ratu Kalinyamat, Bupati Jepara pertama. Oleh karena itu penyelanggaraannya dilaksanakan di Masjid Al-Makmur, Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Prosesi Baratan dimulai dengan Sholat Maghrib berjamaah dilanjutkan dengan doa-doa kemudian Sholay Isya berjamaah. Setelah itu dilanjutkan dengan kenduri dan kemudian karnaval. Karnaval diikuti oleh berbagai kesenian seperti barongan, reog, dan barongsai. Turut ikut juga rombongan pasukan Kerajaan Kalinyamat serta Ratu Kalinyamat.
Dandangan merupakan tradisi penyambutan Ramadhan yang berasal dari Kabupaten Kudus. Dandangan dipusatkan di Masjid Menara Kudus yang tak jauh dari Makam Sunan Kudus. Awalnya Dandangan adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh para Santri dengan berkumpul di serambi masjid untuk menunggu pengumuman awal puasa dari Sunan Kudus. Kini Dandangan lebih seperti sebuah pesta rakyat berupa pasar malam dan kirab budaya.