Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menuturkan bahwa terdapat sejumlah fenomena langit langka sepanjang April 2020 yang dapat dilihat dari langit Indonesia. Menurut Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Dr. Emanuel Sugging Mumpuni, tidak ada wilayah khusus untuk untuk melihat berbagai fenomena langit ini. Akan tetapi, nantinya tetap akan dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Ketika langit sedang mendung atau hujan, fenomena langit tersebut mungkin tidak tampak sama sekali.
Setidaknya terdapat tiga fenomena langit langka yang terjadi di sepanjang bulan April 2020 ini. Satu diantaranya akan menjadi penanda awal bulan Ramadhan 1441 Hijriyah. Berikut ini ulasannya.
Supermoon akan terjadi pada tanggal 8 April 2020, fase sempurna dapat dilihat mulai pukul 09.35 WIB. Supermoon merupakan fenomena langit dimana bulan purnama akan tampak sangat besar dan bersinar lebih terang. Hal ini terjadi karena bulan berada di jarak terdekat dengan bumi, posisinya ada di belakang bumi dari matahari. Supermoon di bulan April ini menjadi fenomena ketiga dari empat supermoon yang akan terjadi di tahun 2020.
Bulan baru merupakan fenomena langit yang selalu terjadi setiap satu bulan sekali. Dalam sistem penanggalan Hijriyah, penampakan bulan baru menjadi tanda pergantian bulan. Fenomena bulan baru akan terjadi di tanggal 23 April 2020 mendatang, kehadirannya disertai hilal dan menjadi penanda awal Ramadhan di tahun 1441 Hijriyah.
Bulan baru terjadi karena posisi bulan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari. Fenomena bulan baru dapat dilihat pada 02:27 UTC atau 09.27 WIB. Ini menjadi waktu terbaik di bulan April untuk melihat benda-benda langit di Angkasa, seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak akan ada cahaya bulan yang mengganggu.
Diantara dua fenomena langit sebelumnya, Hujan Meteor Lyrids mungkin akan menjadi yang paling menarik. Lyrids merupakan hujan meteor yang menghasilkan hingga 20 meteor per jam. Hujan Meteor Lyrids dapat dilihat dari 16-25 April 2020, namun puncaknya akan terjadi pada malam tanggal 22 dan pagi tanggal 23 April mendatang. Fenomena ini akan tampak di seluruh wilayah Indonesia, dengan syarat harus disaksikan di tanah lapang yang luas dengan kondisi gelap.