22 Momen yang Membuatku Ingin Kembali Ke Bali

Bali, Pulau nan Eksotis meninggalkan setuta memori yang membuat siapa saja akan merindukan Pulau Dewata

SHARE :

Ditulis Oleh: Prameswari Mahendrati

photo by William Cho

Beberapa kali menjamah pulau ini, rasanya sudah bosan untuk mengucapkan “tempat ini luar biasa!”, “benar-benar surganya Indonesia”, atau sekedar berteriak “keren”. Begitulah adanya, pulau yang berhasil memanjakan di setiap kedatangan saya.

Dari cuaca tropis sempurna yang menghangatkan kulit hingga berwarna coklat, pelukan ramah dari penduduk lokal dengan warna-warni pakaian adat dan rambut yang digulung, serta bule-bule dengan celana pendek dan kaos singlet lengkap dengan aneka tato.

Banyak hal-hal yang membuat saya selalu rindu akan Pulau Dewata ini, hingga terbesit ingin menetap di sana. Berikut adalah memori berkesan yang membuat saya ingin kembali lagi ke Bali;

1. Bermain dengan monyet-monyet jahil yang berhasil merebut kaca mata saya dijadikan sebagai hak milik mereka;

2. Seorang wanita Bali yang meletakkan bunga kamboja di telinga bagian kiri;

3. Seorang bapak dengan sarung motif kota dan ikat kepala di Desa Panglipuran yang berhasil membuat saya meminum segelas ramuan hijau manis hambar agak sepat;

4. Pemuda Bali yang memanggil saya “jegeg” sembari tersenyum;

5. Mengepang rambut dan membuat tattoo kontemporer di pinggir pantai Kuta;

6. Cipratan air dari lumba-lumba di Lovina;

7. Diner romantis sambil menikmati sate lilit di tepi Pantai Jimbaran;

8. Basah kuyup di Tanjung Benoa saat melakukan bananaboot;

9. Meditasi bersama Nyoman di Ubud layaknya Elizabeth di Film Eat Pray Love;

10. Senyum bertebaran di mana-mana oleh penduduk lokal;

11. Rayuan maut para pedagang saat tawar-menawar barang di Pasar Sukawati;

12. Seperti Alice in wonderland ketika hari raya Nyepi. Bali benar-benar sepi! Saya sepereti wisatawan hilang;

13. Terbiasa dengan anjing yang berkeliaran di mana-mana;

14. Mata harus fokus agar tidak menginjak sesaji yang bertebaran di sudut-sudut jalan;

15. Aroma dupa di mana-mana;

16. Saya menemukan pura di setiap blok jalan;

17. Nasi pedas buatan Wayan di Desa Panglipuran yang berhasil membuat saya menangis;

18. Sunset terbaik ada di Tanah Lot;

19. Menggunakan kebaya atau pakaian adat sehari-hari itu hal biasa;

20. Saya bisa mempromosikan destinasi lain kepada para bule;

21. Menjadi murid seorang anak Sekolah Dasar di Sanggar Seni rupa;

22. Tidur setengah jam di Pantai Dreamland membuat kulit saya semakin eksotis.

Jika kamu mengalami momen-monem seperti halnya yang saya alami, maka selamat! Kamu akan tertular virus rindu pada Bali. Meninggalkan Pulau Bali menuju Pulau Jawa, tak pernah terlintas perasaan sedi.

Hanya tiga kata yang terbesit dan terucap dalam hati saya ketika hendah meninggalkan Bali, “Saya akan kembali”.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU