“Mendaki bukanlah soal kamu sudah menaklukan sebuah gunung, namun tentang menaklukan ego, kemampuan dan emosi yang ada dalam diri sendiri,”
Saat ini banyak sekali orang yang jatuh cinta dengan dunia pendakian. Meskipun banyak orang mengaku merasa capek, letih, kaki bengkak, hingga kedinginan saat mendaki gunung, namun dari sekian penderitaan yang telah dialami oleh para pendaki gunung, ternyata ada 9 manfaat yang bisa dirasakan tubuh saat mendaki loh.
Nggak percaya? Yuk simak alasannya!
Manfaat pertama yang bisa dirasakan pendaki adalah pada jantung dan paru-paru. Kamu pasti merasakan jantungmu berdetak lebih kencang saat mendaki kan? Nafasmu juga makin berat kan? Memang agak kurang nyaman sih, karena saat itu jantung dan paru-parumu sedang bekerja keras apalagi jika Kamu mendaki untuk pertama kalinya.
Secara perlahan, kegiatan seperti itu akan membentuk kekuatan pada jantung dan paru-paru.
Jika Kamu sering mendaki, secara perlahan kegiatan ini akan membentuk kekuatan pada jantung dan paru-parumu. Manfaatnya ibarat jogging mengitari lapangan sepak bola. Jika rutin mendaki, serangan jantung dan stroke akan berkurang serta suplai oksigen dan peredaran darahpun akan semakin lancar.
Tuhan menciptakan tubuh manusia dengan cara yang istimewa, berbeda dengan barang buatan manusia. Semakin sering barang digunakan maka akan semakin cepat rusak, tapi tubuh manusia akan semakin kuat jika sering digunakan. *dalam arti tak berlebihan lho ya.
Dengan sering mendaki, stamina tubuhmu akan semakin bagus. Daya tahan tubuhmu juga semakin bagus karena dilatih untuk bertemu dengan suhu gunung yang selalu berubah.
Banyak cara untuk menjaga kepadatan tulangmu, diantaranya adalah dengan cara membiasakan diri untuk berjalan kaki, naik turun tangga, dan berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Tiga hal itu akrab sekali dengan dunia pendakian, karena pendaki selalu berjalan dan menyusuri trek naik turun untuk bisa sampai ke puncak. Sinar matahari pagi juga jadi sarapan utama pendaki yang sering memburu sunrise. Kepadatan tulang ini sendiri bisa mencegah Osteoporosis.
“Berolahraga (termasuk mendaki gunung) dapat meningkatkan energi dan menambah serotonin dalam otak”, ujar David Atkinson
Seorang direktur dari Cooper Venture Development Program, salah satu divisi dari Cooper Aerobic Center di Dallas, Amerika Serikat pernah melakukan penelitian bahwa berolahraga termasuk mendaki ternyata mampu meningkatkan produksi hormon serotonin.
Hormon serotonin sendiri berfungsi sebagai midulator kerja otak untuk menstabilkan emosi dan meningkatkan pemahaman. Sehingga bisa dikatakan bahwa daya ingat otak akan semakin baik jika Kamu mendaki gunung.
Kinerja otak berpengaruh pada tubuh. Jika otak telah penat dan stres, tubuh pun akan melemah. Dengan mendaki, pendaki bisa mengurangi stres pada otak. Why? Karena bergerak dan mengeluarkan keringat bisa memberikan efek rileks pada tubuh sehingga mampu menghilangkan stres dan membuatmu bahagia.
Bukan hanya itu saja, pemandangan hijau pada daun juga mampu membuat pikiranmu menjadi lebih tenang. Begitu juga warna biru langit dan udara gunung yang sejuk bisa membuatmu lebih nyaman sehingga strespun berkurang.
Melansir dari CNN, mendaki gunung adalah kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh khususnya dalam penyembuhan kanker. Penelitian ini telah diterbitkan oleh Internasional Journal of Sport and Medicine.
Peneliti mengukur stres oksidatif yang berperan dalam berkembang kanker pada wanita dengan kanker payudara dan pria dengan kanker prostat sebelum dan sesudah hiking. Hasilnya mengejutkan karena kativitas fisik saat mendaki ternyata mampu memulihkan dan mengobati para penderita kanker payudara. Keren ya!
Berjalan kaki adalah cara tepat untuk mendapatkan kaki yang lentur dan kuat. Mendaki sendiri menggunakan kaki sebagai tumpuan utama. Meskipun hanya berjalan kaki menyusuri trek pendakian, namun mendaki gunung ternyata bisa membuat kakimu menjadi lebih lentur.
Mendaki gunung mengharuskan seseorang untuk selalu bergerak dan berjalan. Bergerak sendiri bisa membakar kalori layaknya berolahraga. Bagi pendaki yang berbedan padat tentu bisa makin langsing jika rutin mendaki.
So, selain untuk rekreasi, Kamu juga sekalian olahraga membakar lemak dan kalori.
Diabetes merupakan suatu penyakit di mana tubuh tidak bisa menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) sehingga mengakibatkan gula darah meningkat.
Menurut penelitian, aktivitas fisik dan makan yang teratur adalah cara terbaik untuk mengatasi diabetes. Mendaki gunung mampu menjadi pengganti aktivitas fisik sebagai pencegah diabetes. Simpel kan?
Banyak sekali manfaat mendaki gunung lho gaes! Kamu nggak perlu takut capek saat mendaki karena jika Kamu rutin mendaki bisa berdampak positif bagi tubuhmu.