Bagi sebagian masyarakat Indonesia, makanan di bawah ini mungkin tergolong lumrah. Namun berbeda dengan turis asing yang berkunjung ke Indonesia, daftar kuliner ini mungkin akan membuat mereka bergidik ngeri bahkan muntah.
Berikut adalah kuliner Indonesia yang dianggap ‘penuh tantangan’ oleh turis mancanegara :
Tradisi mengkonsumsi otak monyet berawal dari Tiongkok, sejak Dinasti Qing beratus tahun lalu. Fenomena ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, hingga ke Eropa. Di Indonesia sendiri, makanan ini dapat ditemui di Manado, Sulawesi Utara. Otak monyet dijual bebas di pasar Beriman Tomohon. Pasar yang terletak di antara Gunung Mahawu dan Gunung lakor ini memang terkenal dengan kuliner ekstremnya. Selain menjual otaknya, di pasar ini juga mudah dijumpai daging kera yang oleh masyarakat setempat lebih sering disebut yaki.
Masih di Manado, tikus panggang juga mudah ditemukan di pasar Tomohon. Masyarakat Minahasa menjadikan tikus sebagai makanan favorit yang mengalahkan popularitas daging sapi. Biasanya, tikus diolah menjadi sate atau menggunakan bumbu rica dan santan. Bagaimana Phinners? Tertarik mencicipinya?
Inilah salah satu yang khas di Papua. Ulat sagu, merupakan larva dari kumbang merah kelapa yang biasa ditemui pada batang sagu yang telah membusuk. Larva tambun berwarna krem kecoklatan ini seringkali dikonsumsi oleh masyarakat setempat karena kandungan proteinnya yang tinggi. Selain dimakan hidup-hidup, ulat sagu ini juga diolah dengan cara digoreng atau dimasak menjadi sate.
Bagaimana bayangan anda ketika medengar icon superhero Batman ini dimakan oleh manusia? Ya, kelelawar di Indonesia menjadi salah satu makanan eksotik yang patut dicoba. Kuliner yang satu ini sering ditemui di wilayah Jawa, Bali, hingga Sulawesi. Di Sulawesi, kelelawar sering disebut paniki. Di Jawa, kelelawar ini biasa disebut dengan codhot. Hewan nocturnal ini juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit asma. Cara pengolahannya pun beragam, mulai dari goreng biasa, tongseng, hingga dimasak menggunakan santan.
Bagi yang tinggal atau pernah berkunjung ke Bali, tentu tak asing dengan sajian kuliner yang satu ini. Salad Bali ini dibuat dengan bahan dasar daging babi cincang, darah segar, dan sayur-sayuran. Biasanya, hidangan ini akan disajikan ketika upacara ada di Bali, atau hari-hari penting lainnya.
Mr. Mantis, ahli kungfu lucu dalam film Kungfu Panda. Mungkin itulah yang terbesit dalam benak anda ketika mendengar kata belalang. Namun, di Indonesia belalang menjadi salah satu makanan ringan yang digemari masyarakat. Di Gunung Kidul, Yogyakarta, belalang goreng umumnya dijajakan di pinggir jalan sepanjang kawasa wisata Gunung Kidul. Sebelum digoreng, kaki dan sayap belalang dihilangkan terlebih dahulu kemudian dibumbui dengan garam, dan bawang. Harga yang ditawarkan untuk belalang goreng pun cukup murah mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 40 ribu per kemasan.
Di beberapa daerah di Jawa, biawak kerap dikonsumsi dan diolah menjadi sate. Menurut masyarakat setempat, biawak dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan penyakit asma.
Di beberapa daerah di Indonesia, ular masih sering dikonsumsi oleh masyarakat. Di Jogja misalnya, terdapat rumah makan yang menjual berbagai olahan daging kobra. Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari sup kobra, tongseng kobra, sate kobra, hingga burger kobra. Jika anda tertarik untuk mencoba, bisa datang langsung ke salah satu rumah makan yang ada di Jalan Hayam Wuruk Jogja. Siap mencobanya Phinners?
Meskipun kini keberadaannya terbilang langka, ular kobra masih tetap diburu untuk diambil daging dan empedunya. Masyarakat percaya bahwa empedu kobra ini memiliki banyak khasiat dan mampu menyembuhkan penyakit kulit, gatal-gatal hingga jerawat. Jika anda sedang di Semarang, tak ada salahnya untuk mampir dan mencoba empedu kobra di depan Gedung Papak Kota Lama, atau di daerah Stadion Diponegoro. Untuk satu ekor kobra, dibanderol mulai dari Rp 100.000 rupiah.
Nyawan dalam bahasa Bali berarti sarang lebah. Sesuai dengan namanya, lawar nyawan merupakan makanan khas Bali berbahan dasar sarang lebah yang di dalamnya masih terdapat larva lebah. Untuk mengolahnya, Lawar nyawan diolah dengan campuran sambal, parutan kelapa, atau bumbu kuning. Karena bahan makanan ini termasuk langka, satu kilo gram nyawan biasanya dijual seharga Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu rupiah.
Sate buaya masih menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Kuliner berbahan dasar reptil ini dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Di Malang, sate buaya dapat ditemui di Predator Fun Park, Desa Tlekung Kota Batu. Disini buaya diolah dengan cara direbus atau dijadikan sate. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu.
Primata lucu ini ternyata tak hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan kopi premium di Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia, luwak juga dikonsumsi dagingnya. Di desa Margasari, Sidoarjo, olahan daging luwak dibanderol dengan harga Rp 15 hingga Rp 20 ribu.