Berada di wilayah yang tidak jauh dari kawasan wisata terkenal sekelas Dieng, Temanggung nampaknya tak ingin kalah dalam segi pariwisata. Tidak tanggung-tanggung, pada Senin (17/10), Temanggung meluncurkan 10 desa wisata untuk menarik kedatangan wisatawan.
Temanggung sebagai daerah yang berada di ketinggian 500 hingga 1.000 meter di atas permukaan air laut memang memiliki keunikan, baik budaya maupun keindahan alamnya.
Bambang Sukarno, Bupati Temanggung menerangkan 10 desa wisata yang diluncurkan adalah desa Purbosari, Ngropoh, Traji, Pagergunung, Tegalrejo, Soropadan, Menggoro, Tawangsari, Kedu, dan Tlahab.
Nantinya, wisata Temanggung yang ditampilkan bukan hanya situs bersejarah saja, namun Temanggung juga akan menapilkan beberapa ritual Gerebek Agung Tuk Tempurung di lereng Gunung Sindoro dan pertunjukan tarian ritual Mustika Tirto yang diiringi dengan rebab serta pertunjukan lain untuk menarik wisatawan, seperti event budaya yang telah terealisasi baru-baru ini di Temanggung.
Temanggung terkenal sebagai tempat mendaki gunung bagi para wisatawan. Letaknya yang berada di kaki Gunung Sindoro dan Sumbing membuat Temanggung lebih terkenal sebagai tempat mendaki dan mengabadikan momen di puncak gunung. Tidak banyak orang yang tahu budaya Temanggung, karena penampilan budaya Temanggung tidak seintens Dieng.
Saya pun merasakan sendiri pengalaman ke Temanggung hanya sebatas untuk mendaki gunung dan melihat keindahan spot-spot lain seperti Posong atau perkebunan teh dan kopi.
Pengalaman saya di Temanggung memang tidak terlalu banyak, namun saya memiliki kesan mendalam dengan sebuah desa yang tidak sengaja saya kunjungi dan kebetulan tak ada satupun orang yang saya kenal.
Pada saat itu, saya dan teman-teman saya datang dengan menggunakan bus dan berhenti di depan basecamp Sindoro yang masih belum seperti sekarang ini. Kala itu, basecamp sudah sangat penuh. Di sebuah rumah yang tidak jauh dari basecamp, kami meminta izin untuk mendirikan tenda untuk sekedar istirahat, namun pemilik rumah langsung mempersilahkan masuk rumah dan membuatkan minuman hangat dan beberapa makanan layaknya tamu dan menyediakan kamar dengan kasur empuk untuk bermalam. Bahkan kala pagi, kami diberi sarapan layaknya keluarga sendiri. Bagi saya, ini adalah pengalaman paling berkesan selama berada di Temanggung.
Tanpa disadari, Temanggung memiliki ciri khas yang tak dimiliki daerah-daerah lain. Keramahan warganya bisa saja menjadi senjata ampuh untuk membuat para wisatawan betah berlama-lama berada di Temanggung. Yap, seperti yang saya rasakan.
Terkenal sebagai pemasok kopi dan tembakau di Jawa Tengah, peluncuran 10 desa wisata adalah salah satu langkah besar untuk membuat Temanggung terkenal, bukan hanya sebagai daerah dengan hasil pertaniannya, namun juga pariwisatanya.
Bagi Kamu yang sering datang ke Dieng, tidak ada salahnya untuk mampir ke Desa Purbosari, Ngropoh, Traji, Pagergunung, Tegalrejo, Soropadan, Menggoro, Tawangsari, Kedu, dan Tlahab untuk mencoba merasakan atmosfir baru. Yuk, dolan Temanggung!