Wisata Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan banyak keunikan tersendiri. Hamparan perbukitan dan pegunungan kapur identik dengan wilayah yang terletak di sebelah tenggara Yogyakarta ini. Akan tetapi, dari sinilah Gunung Kidul justru menyimpan potensi wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi.
Mungkin saat ini wisata Gunung Kidul yang paling banyak dikenal orang adalah Goa Pindul, Goa Jomblang, Pantai Baron, Pantai Wediombo, dan sederet Pantai populer lainnya. Tahukah Anda jika Gunung Kidul juga mempunyai beragam wisata lain seperti Geopark, Air Terjun, maupun telaga? Berikut adalah 6 wisata yang masih tergolong baru di Gunung Kidul yang patut Anda coba!
Air terjun Kedung Kandang bisa jadi alternatif wisata Gunung Kidul lain, saat Anda tidak ingin ke Pantai atau Goa. Air terjun ini mempunyai tingkatan sebanyak 6 tingkat. Lokasinya berada di persawahan penduduk yang menjadikan pemandangan air terjun kedung kandang sangat alami, sejuk dan hijau. Air terjun kedung Kandang masih dikelola oleh Desa Wisata Nglanggeran.
Fasilitas yang ada masih belum lengkap seperti tempat wisata lain, hanya ada beberapa rumah penduduk yang menyediakan parkiran motor dan menjual makanan ringan. Jarak dari parkiran ke air terjun sekitar 900 meter, dan ditempuh dengan berjalan kaki di jalan tanah. Meski masih minim fasilitas, Air Terjun Kedung Kandang masih sangat recommended untuk dinikmati.
Watu Giring awalnya merupakan lokasi penambangan kapur oleh warga. Aktivitas penambangan di daerah tersebut kini makin ditinggalkan. Karenanya, lokasi ini kini meninggalkan kerusakan alam, yang justru menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.
Layaknya Brown Canyon di Semarang yang mendadak jadi obyek wisata (dulu merupakan lokasi penambangan), kini giliran Watu Giring di yang menjadi obyek wisata yang terjadi karena perusakan alam oleh manusia. Lokasi Watu Giring tidak jauh dari Goa Jomblang dan masih di dalam kawasan Geopark Gunung Sewu.
Embung Sriten merupakan telaga buatan yang berlokasi di Bukit Sumilir, Dusun Sriten, Desa Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul. Embung Sriten ini merupakan telaga buatan tertinggi di Yogyakarta yang fungsi utamanya sebagai sumber pengairan kebun buah. Karena lokasi di perbukitan yang tinggi, Embung Sriten menyuguhkan panorama Gunung Kidul yang indah, yang bisa dilihat dari ketinggian.
Di area ini, banyak wisatawan yang berkemah, sehingga malam hari Embung Sriten pun menyuguhkan pemandangan malam daerah Klaten dan Nglipar. Selain itu, dari sini Anda juga bisa melihat dari jauh Rawa Jombor dan Waduk Gajah Mungkur.
Sama seperti Watu Giri, Telaga biru juga merupakan area bekas penambangan. Wilayah ini belakangan menjadi populer di media sosial karena digenangi air berwarna biru kehijauan yang menambah keindahannya.
Lokasi telaga Biru ini terletak di Dusun Ngemplak Desa Candirejo Kecamatan Semin Gunung Kidul. Telaga Biru ini memiliki kedalaman 5-8 meter, jadi bagi Anda yang mengunjunginya diharapkan lebih berhati-hati dan waspada, meski Anda sudah mengenakan pelampung di sini.
Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk pengairan. Embung Nglanggeran dulunya merupakan sebuah bukit. Puncak bukit lalu dikeruk untuk dijadikan telaga tadah hujan guna mengairi perkebunan warga di sekitarnya.
Kini tempat tersebut mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan. Embung Nglanggeran berada di Dusun Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul berada jauh dari pemukiman warga. Anda cukup membayar Rp 3000,- untuk mengunjungi Embung Nglanggeran. Di Lokasi ini, Aanda dilarang untuk berenang, memancing, ataupun menaiki sampan. Meski begitu, Pemandangan yang disuguhkan dari Embung Nglanggeran tak kalah menarik dibanding wisata Gunung Kidul Lainnya.