Stasiun Maguwo Jogja Jadi Stasiun Intermoda, Terintegrasi dengan Bandara dan Bus

Stasiun Maguwo yang kini stasiun intermoda, mengintegrasikan bandara dan angkutan massa lainnya. Semua dibangun demi peningkatan layanan ke masyarakat.

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Foto diambil dari sini

Terintegrasinya Bandar Udara dengan moda transportasi massa seperti kereta maupun bus, tentu akan memudahkan wisatawan karena dapat menghemat waktu dan lebih mudah untuk menentukan rute perjalanan.

Hari ini, Rabu (27/4), Stasiun Maguwo Yogyakarta resmi ditetapkan sebagai stasiun intermoda yang memadukan berbagai moda transportasi di Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung industri pariwisata.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, meresmikan penetapan Stasiun Maguwo sebagai stasiun antarmoda didampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro.

Dilansir dari republika.co.id, Wakil Presiden Eksekutif PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Hendy Helmi di sela peresmian Stasiun Maguwo sebagai stasiun intermoda menyatakan, Stasiun Maguwo dipilih sebagai stasiun intermoda karena lokasinya yang strategis.

Angkutan intermoda akan dikelola oleh badan usaha milik negara seperti PT KAI, PT Angkasa Pura, PT Garuda Indonesia, dan Perum Damri.

Angkutan intermoda ini diharapkan dapat ‘menyatukan’ seluruh destinasi wisata di DIY dan Jawa Tengah pada nantinya.

Hendy menambahkan, wisatawan asing maupun domestik semakin mudah menuju tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Saat ini, PT KAI sudah memiliki kereta yang menghubungkan wilayah Solo-Yogja-Purwokerto dan Semarang. Kereta Joglokerto melayani rute Solo-Jogja-Purwokerto, kereta Kamandaka melayani rute Semarang-Purwokerto, dan kereta Kalijaga melayani rute Solo-Semarang.

Selain bisa mengakses kereta dari Stasiun Maguwo, wisatawan juga bisa menjangkau layanan transportasi darat lainnya, khususnya bus yang dikelola oleh Perum Damri.

Wisatawan yang ingin melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi objek wisata Candi Borobudur dapat langsung mengakses pool Damri yang berada tidak jauh dari pintu keluar Stasiun Maguwo maupun dari pintu keluar Bandara Adi Sutjipto.

Selain Stasiun Maguwo, stasiun lain yang sudah ditetapkan sebagai stasiun intermoda adalah Stasiun Medan yang menghubungkan transportasi menuju Bandara Kuala Namu. Beberapa stasiun lain yang dimungkinkan akan dikembangkan menjadi stasiun intermoda adalah stasiun di Bandara Soekarno-Hatta dan Adi Soemarmo Solo yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.

 

Permudah Akses ke Tempat Wisata Jogja

Dengan ditetapkannya Stasiun Maguwo Jogja sebagai stasiun intermoda, akan mempermudah akses penggunannya menuju Bandara Adisucipto dan lokasi wisata di Jogja.

Dari lokasi yang strategis ini, Anda dapat mengakses wisata di Jogja dengan menggunakan Bus Damri, Taksi, maupun ojek yang banyak tersedia di luar lokasi Bandara, termasuk halte Transjogja yang bisa mengantarkan Anda ke berbagai tempat di Jogja.

Stasiun Maguwo yang memiliki jalur bawah tanah, dapat mengintegrasikan langsung penumpang yang menggunakan kereta dari stasiun, langsung ke Bandara, pun sebaliknya. Jalur bawah tanah ini lebih dekat dan cepat untuk ditempuh.

Lokasi Stasiun Maguwo yang strategis memudahkan Anda yang ingin langsung berjalan-jalan ke pusat Kota Jogja.

Anda dapat menggunakan KA Prameks I atau II dengan rute Kutoarjo-Jogja-Solo. Anda dapat membeli langsung tiket KA Prameks di loket kecil yang tersedia di Stasiun Maguwo.

Selain itu, Malioboro dan Keraton Yogyakarta misalnya, juga dapat dengan mudah Anda akses dengan kereta ini bila Anda turun di Stasiun Tugu Jogja. Pun demikian jika Anda ingin keliling Jogja dengan menaiki Bus Damri atau Transjogja.

Berwisata ke Jogja dan sekitarnya makin mudah, Anda tinggal pilih moda transportasi, dan tentukan rute perjalanan!

 

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU