UNESCO mengapresiasi Geopark Rinjani saat menggelar International Conference on UNESCO Global Geopark di Kota Torbay, Inggris pada 27 – 30 September 2016 lalu. Geopark Rinjani dianggap mampu menjaga kelestarian alam serta menyejahterakan kehidupan masyarakat sekitar. Apresiasi yang patut menjadi acuan untuk terus memperbaiki TNGR.
Apresiasi UNESCO tersebut tidak ada artinya bila tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan perbaikan TNGR.
Sistem manajemen di Taman Nasional Gunung Rinjani terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan wisatawan. Upaya tersebut mulai terlihat dengan penerapan sistem digital di TNGR. Kepala Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani akan memanfaatkan online booking dalam mengawasi jumlah wisatawan yang masuk ke Gunung Rinjani.
Kepala Tata Usaha BTNGR menyebutkan bahwa perwakilan Balai TNGR telah melakukan presentasi di China terkait safety management system. Jika berjalan sesuai dengan rencana, sistem pemesanan online akan diterapkan pada 2017.
Penarapan sistem online booking ini tentu akan lebih memudahkan tugas BTNGR untuk membatasi jumlah pengunjung. Jika kuota sudah penuh, secara otomatis pengunjung tidak bisa masuk ke Taman Nasional Gunung Rinjani.
Baca: 14 Alasan Mengapa Gunung Rinjani Layak disebut Gunung Bintang 5
Selain itu, petugas BTNGR juga akan lebih mudah dalam menghitung ketepatan jumlah pengunjung. Pasalnya, akurasi data jumlah pengunjung TNGR belum sahih. Masih banyak pengunjung yang masuk melalui jalur illegal.
Baca: BTNGR Resmikan Jalur Baru Pendakian Gunung Rinjani
Kemutakhiran teknologi tidak hanya diterapkan pada kebutuhan pemesanan online saja. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga telah melakukan kerjasama dengan Balai Wisata Sungai Wilayah dalam pemasangan kamera CCTV di Rinjani.
Saat ini, TNGR bisa memonitor kegiatan real time melalui CCTV yang terpasang di tower Segara Anak. Dengan adanya CCTV, Balai TNGR dapat mengawasi 70% area Rinjani.
Baca: 5 Hal yang Harus Kamu Tahu Jika Akan Mendaki Rinjani Via Sembalun
Tahun 2016, jumlah pengunjung Rinjani kian meningkat. Dari April hingga sekarang, total jumlah wisatawan yang masuk sebesar 87.645, terdiri 29.458 wisman dan 58.187 wisatwasn lokal.
Bila dikalkulasi, per 30 September 2016 total Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 4,8 Milyar. Tahun sebelumnya, pendapatan Rinjani sebesar 4,4 Milyar. Pendapatan tersebut berasal dari biaya tiket masuk wisman 150 ribu dan wisatawan lokal sebesar 5 ribu rupiah.
***