Borobudur Jazz Festival 2016, Menikmati Alunan Jazz Berlatar Megahnya Candi Borobudur

Borobudur Jazz Festival (BJF) diharapkan menjadi sarana menghidupkan Borobudur, sarana menarik wisatawan dan mempromosikan Borobudur sebagai destinasi dunia

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Foto diambil dari sini

Menikmati keindahan musik jazz di dalam gedung pertunjukkan sudah menjadi hal biasa. Namun menikmati alunan musik jazz di pelataran Candi Borobudur di Kabupaten Magelang tentu akan menghadirkan sensasi luar biasa.

Sensasi ngejazz itulah yang dinikmati masyarakat pada pagelaran Borobudur Jazz Festival (BJF) di Taman Aksobya, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (15/5).

Perhelatan jazz ini terasa spesial karena melibatkan sejumlah musisi dan artis papan atas Tanah Air yang tergabung dalam Krakatau Reunion. Yakni Dwiki Dharmawan, Gilang Ramadhan, Trie Utami, Indra Lesmana, Pra Budidharma dan Doni Suhendra. Musisi nasional berkaliber internasional tersebut akan didampingi Jeff Lorber & Friends.

Mereka tampil prima dengan membawakan karya-karya orisinal maupun lagu-lagu yang sudah dikenal publik. Penampilan Jeff Lorber & Friends pun menambah lengkap acara Borobudur Jazz Festival tahun ini.

Menurut Dwiki Dharmawan, Music Director Borobudur Jazz Festival, konsep Borobudur Jazz Festival tahun ini memang berbeda dibanding November 2015 lalu. Para musisi manggung dengan latar belakang Candi Borobudur, yang merupakan ikon Jawa Tengah dan bahkan Indonesia.

Helatan jazz ini diharapkan akan menjadi daya tarik wisata sendiri sebagai pelengkap indahnya Candi Borobudur. “Setiap event kami kerjasamakan dengan pihak hotel dan travel, sehingga wisatawan bisa menikmati sensasi musik jazz di bangunan paling bersejarah di Indonesia,” terang Dwiki.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengatakan Borobudur Jazz Festival 2016 (BJF) terselenggara berkat dukungan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar). Suksesnya ajang ini diharapkan mampu memaksimalkan potensi Pariwisata Borobudur.

Menurut Prasetyo Aribowo, BJF dirancang untuk mengangkat Borobudur ke posisi lebih menginternasional, dalam konteks even. Dengan demikian, Borobudur tidak hanya menjadi lokasi ritual dan wisata spiritual namun juga wisata musik, sport, budaya, dan film.

“Borobudur Jazz Festival (BJF) merupakan sarana menghidupkan Borobudur, sarana menarik wisatawan dan mempromosikan Borobudur sebagai destinasi dunia. Kami ingin menjadikan Borobudur sebagai magnet wisata. Caranya dengan membanyak event,” jelas Prasetyo.

Disebutkan Borobudur kini sudah ditetapkan sebagai 10 Destinasi prioritas dan bentuk Badan Otoritas Pariwisata (BOP) Borobudur. Jika tahun 2015 lalu ada 3.558.690 wisatawan ke Borobudur, yang terdiri 3.302.320 Wisatawan Nusantara dan 256.362 Wisatawan Mancanegara (Wisman) maka tahun 2017 mendatang jumlahnya ditargetkan lebih dari tujuh juta Wisatawan.

Prasetyo menggaris bawahi bahwa wisatawan tidak boleh menumpuk di Candi Borobudur saja. Ia ingin wisatawan bisa menyebar ke lokasi wisata lain di kawasan Borobudur. Karena itu, nantinya akan dibangun destinasi lain berdasarkan klaster.

Borobudur Jazz Festival dianggap dapat menumbuh kembangkan komunitas pecinta jazz di Jawa Tengah. Untuk itu, ia berharap BJF bisa digelar rutin setiap tahun.

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU