Wisata Kesehatan Makin Populer di Indonesia, Ini Penyebabnya

Wisata kesehatan makin diminati di Indonesia. Tingginya tingkat gejala stres masyarakat yang tinggal di kota besar menjadi salah satu faktor.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Wisata kesehatan di Indonesia makin diminati.

Banyak orang kini terkungkung dalam rutinitas 8 jam, masuk kantor jam 8 pulang jam 5 sore, atau bahkan lebih. Aktivitas yang rentan memicu stres.

Stres berlebihan dapat mengurangi kadar mineral dalam tubuh. Kekurangan kadar mineral akan berdampak pada mental yang tidak stabil, kelelahan dan siklus tidur yang terganggu. 

Untuk mencegah stres yang berkelanjutan, butuh waktu istirahat yang cukup. Tak sekadar tidur, namun butuh aktivitas relaksasi lebih dari itu. Berwisata jadi alternatif yang tepat untuk menyegarkan badan dan pikiran.

Beberapa di antaranya seperti terapi relaksasi, kegiatan di luar ruangan, dan hidup yang lebih baik dengan beramcam-macam teknik pikiran dan tubuh.

Wisata yang dilakukan bisa di dalam atau luar ruangan, bebas sesuai selera.

Umumnya, setelah wisata singkat di akhir pekan, pikiran dan badan sudah kembali segar.

Tapi, jika tingkat stres sudah cukup tinggi, wisata kesehatan bisa jadi pilihan.  Jenis wisata satu ini tak sekadar menikmati destinasi atau atraksi wisata, namun juga melalui beberapa program kesehatan. Diharapkan setelah melalui program itu, kesadaran diri akan pentingnya kesehatan makin tinggi sehingga apa yang dilakukan saat program kesehatan, dapat dilanjutkan sendiri di rumah.

Program-program dalam wisata kesehatan bisa bermacam-macam, tergantung penyedia jasa. Ada akupuntur, spa, yoga, pilates, hingga aktivitas fisik yang cukup menantang seperti trekking di kawasan perbukitan.

Pengembangan wisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia

Wisata kesehatan dan kebugaran jadi salah satu program wisata minat khusus yang akan dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan di tahun ini. Hal itu tertuang dalam nota kesepahaman dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III di Jakarta 26-27 September 2017.

Berdasarkan nota kesepahaman, peran Kemenpar adalah menyusun standar usaha pariwisata di bidang wisata kesehatan, melaksanakan sosialisasi wisata kesehatan yang bernuansa tradisional, unik, otentik, dan mudah diakses, dan menyusun kerja sama antara sektor swasta di bidang pariwisata dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan.

Selain itu, Kemenpar juga bertugas menyusun strategi pemasaran produk pelayanan kesehatan yang merupakan daya tarik dan daya saing wisata Indonesia.

Tak hanya itu, Kemenpar harus melakukan identifikasi dan mengusulkan berbagai produk unggulan wisata kesehatan Indonesia untuk dipatenkan sebagai kekayaan intelektual di Indonesia dan dunia.

Untuk tindak lanjutnya, Kemenpar bersama dengan Kemenkes, perwakilan rumah sakit, spa dan asosiasi kesehatan akan membentuk tim kerja yang akan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana kerja bersama.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU