Nusa Tenggara Timur Ternyata Punya Potensi Wisata Ikan Paus

NTT dinilai memiliki potensi Wisata Ikan Paus karena adanya beberapa penemuan muntahan Paus di Kabupaten Lembata dan Kota Kupang beberapa waktu yang lalu.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi untuk mengembangkan wisata Ikan Paus atau lebih dikenal dengan whale watching dengan berbasis konservasi.

Seperti dilansir dari AntaraNews, Pengamat Kelautan dan Perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Chaterina A Paulus mengatakan bahwa NTT memiliki potensi tersebut karena adanya beberapa penemuan muntahan Paus di Kabupaten Lembata dan Kota Kupang beberapa waktu yang lalu.

NTT bisa mengembangkan wisata menonton paus berbasis konservasi, yang tentunya akan mendukung program konservasi perairan dari pemerintah yakni Taman Nasional Perairan Laut Sawu,” Chaterina.

Ilustrasi ikan paus. Sumber foto

Ia menilai, wilayah perairan tersebut bisa bermanfaat secara ekonomis.

Menurut saya, inilah saatnya kita secara bijak memikirkan masa depan dari Setasean (sebutan umum bagi mamalia lautan antara lain paus, lumba-lumba dan pesut. Bernapas menggunakan paru-paru dan berproduksi dengan cara melahirkan) yang berharga ini, baik dari sisi ekologis, ekonomis, dan sosial budaya,” katanya.

Baca juga: Taman Nasional Komodo Larang Aktivitas Menangkap Ikan di Area Wisata

NTT  adalah wilayah migrasi musiman ikan paus, inilah potensi wisata ikan paus yang bisa dimunculkan

Perhatian penting yang bisa jadi alasan mengapa NTT bisa jadi destinsi wisata ikan paus adalah karena NTT memiliki kondisi perairan tropis dan menjadi wilayah migrasi musiman Paus.

Chaterina mengharapkan, Universitas Nusa Cendana dan beberapa perguruan tinggi lain harusnya menjadi center of excellence dari pengelolaan Setasean di wilayah Indonesia.

Hal ini memungkinkan karena sudah ada komitmen pemerintah dari aspel kelembagaan dengan adanya Dewan Konservasi Perairan Provinsi (DKPP) NTT.

“DKPP NTT ini, sudah termasuk didalamnya Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional dan UPT pusat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya.

Baca juga: Mengerikan, Gunung Api Batu Tara NTT Ini Meletus Tiap 20 Menit Sekali

Chaterina juga mengajak semua elemen, terutama generasi muda NTT khususnya, agar menjadi garda terdepan dalam menjaga Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati baik Setasean maupun biota lainnya untuk kesejahteraan masyarakat saat ini dan masa yang akan datang.

Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi,” pungkas Chaterina.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU