Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melakukan kajian untuk rencana penataan kawasan Wisata Gumuk Pasir Parangkusumo, Parangtritis. Nantinya diharapkan penataan ini bisa membuat destinasi ikonik Jogja ini tetap lestari.
“Penataan harus secara lengkap karena gumuk pasir berupa ‘barchan’ (gundukan yang terbentuk secara alami) yang harus dilestarikan,” ujar pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru di Bantul dilansir dari CNN Indonesia.
Heru sendiri mengatakan jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan para ahli dari UGM atau UPN. Dinpar Bantul juga telah meminta bantuan terkait pengelolaan kawasan wisata Gumuk Pasir.
Selain itu, Heru mengatakan jika destinasi hits Jogja ini sudah dipenuhi dengan lapak-lapak yang digunakan untnuk wisatawan bersantai di sekitar Gumuk Pasir. Ia berharap nantinya penataan akan membuat wisata ini makin sedap dipandang.
“Selama tak merusak, silakan saja membuka usaha wisata. Yang penting kawasan ini tetap terjaga kelestariannya,” ujar Heru.
Menurut sejarahnya, gundukan pasir di Gumuk Pasir ini berasal dari hasil erupsi Gunung Merapi. Endapannya dibawa oleh sungai yang bermuara di Pantai Selatan yakni Sungai Opak dan Progo lalu mengendap di pinggir pantai.
Angin dari Samudera Hindia lalu membawa pasir tersebut ke kawasan tersebut hingga jadilah destinasi ini. Konon pasir ini juga terbentang di Asia Tenggara yakni di Filipina dan Vietnam.
Gundukan pasir di Parangkusumo ini sendiri sangat terkenal se-Asia Tenggara. Bukan hanya digunakan untuk wisata oleh warga sekitar dengan aksi seluncuran kini destinasi ini digunakan untuk olahraga sandboarding dan menjadi lokasi syuting film hingga video musik musisi Indonesia seperti Tompi hingga bahkan Agnes Monica.
Semoga dengan adanya rencana penataan ini lokasi ini bisa makin cantik dan menarik sehingga banyak didatangi oleh wisatawan.