Sudah saatnya kesenian wayang kulit terkenal di mata dunia.
Beberapa waktu lalu, di Borobudur International Golf & Country Club digelar sebuah pertunjukan wayang kulit spektakuler dengan tema “The Revelation of God trough the holy spirit : received by Romo Resi Brotonirmoyo.”
Menariknya, pertunjukan ini memikat duta dari belasan negara sahabat, lho! Mereka berasal dari Australia, Filipina, Hungaria, Jerman, Kroasia, Laos, Lebanon, Mongolia, Oman, Panama, Republik Rakyat China, Serbia, dan Venezuela.
Nah, sebenarnya apa sih daya tarik wayang hingga mampu membuat duta dari belasan negara terpukau? Kami ulas selengkapnya:
Sebelum Kamu nonton pertunjukan wayang ada baiknya Kamu memegang wayang tersebut. Setelah itu Kamu pastinya akan tahu bahwa, proses pembuatan wayang kulit tidak sembarang dan melalui proses yang rumit. Kamu bisa melihat betapa banyak sekali ukiran di tubuh wayang tersebut.
Untuk menggelar pertunjukan wayang semalam suntuk, memerlukan sebuah panggung yang megah. Pagi harinya panggung tersebut sudah dibongkar lagi dan akan dipasang saat pertunjukan wayang selanjutnya.
Cerita dalam pewayangan sangat bervariasi. Pada umumnya sang Dalang membawakan cerita yang tidak jauh dari sejarah. Jika Kamu bingung terhadap cerita yang disampaikan, maka Kamu harus datang lebih awal. Biasya dalang akan memberikan sinopsis cerita pada saat pembukaan.
Bagaimana tidak, seorang dalang memerankan beragam peran dan watak dari setiap wayang. Jangan heran bila suara Dalang berubah seperti orang perempuan, atau bahkan berubah menjadi besar dan menggelagar seperti raksasa. Dalam serangkaian cerita yang dibawakan sang dalang siap memerankan semua tokoh yang terlibat di dalamnya.
Pada saat pertunjukan wayang sering kali dibuat takjub melihat atraksi dalang saat memainkan wayangnya. Tak jarang juga dia melempar wayangnya ke atas lalu menangkapnya kembali dengan cekatan. Atraksi tersebut membuat semua penonton tercengang melihatnya.
Coba Kamu dengarkan suara khas para sinden. Pastinya akan menemukan keunikan dari setiap sinden. Tak mudah untuk membawakan lagu jawa dengan tempo rendah.
Bila Kamu sedang meonton pagelaran wayang kulit, iringan musik jawa pasti terdengar. Suara kenong, hingga gong terdengar selaras dan harmoni. Suara-suara yang dihasilkan dari alat musik berbahan tembaga tersebut mengeluarkan suara yang khas yang tidak dimiliki oleh alat musik lain. Sementara tangan sang pemukul pun terlihat sangat terampil dalam memilih nada.
Di tengah-tengah sang dalang membawakan sebuah cerita, terkadang terdengar juga sebuah lelucon darinya. Hal tersebut yang membuat suasana menjadi pecah oleh gelak tawa. Adegan-adegan tersebut memberikan warna tersendiri pada pagelaran wayang tersebut.
Pagelaran wayang kulit biasanya berlangsaung semalam suntuk. Pernahkan terpikir olehmu tentang stamina para pemainnya? Terutama para pemusiknya? Mereka tetap fokus mengiringi pagelaran wayang tersebut. Pukulan-pukulan yang mereka lakukan masih menghasilkan nada yang selaras.
***
Nah, buat Kamu yang belum pernah menyaksikan pagelaran wayang, Kamu bisa membuktikannya. Nikmati pagelaran tersebut dan tonton sampai selesai. Dengan menonton pagelaran wayang kulit tersebut Kamu sudah melestarikan wayang yang merupakan warisan budaya Indonesia.
Baca juga artikel menarik lainnya!