Wanita Berubah Jadi Pria, Tradisi Bacha Posh yang Lazim Ditemukan di Afghanistan

Di Afganistan, tradisi mengubah wanita menjadi pria sudah menjadi hal biasa. Anda bisa melihat anak perempuan yang imut mengikuti tradisi Bacha Posh dan berpakaian pria di jalanan saat datang ke Afganistan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Afganistan terkenal dengan destinasi wisatanya yang kental akan budaya Islam. Meski demikian, di sini ada banyak sekali anak perempuan yang berdandan layaknya anak laki-laki di beberapa spot wisata. Fenomena ini disebut dengan tradisi Bacha Posh.

Bacha Posh sudah jadi simbol derajat kehormatan keluarga di Afganistan

Mehran Rafaat (L), usia 7 tahun, berdiri di samping saudara perempuannya yang berusia 11 tahun pada 16 September 2010. Mehran adalah putri anggota parlemen Azita Rafaat, Ia diubah mejadi laki-laki saat umur 5 tahun. Mantan nama perempuannya adalah Manush. Manush adalah bungsu dari empat putri, dan tekanan sosial untuk memiliki anak laki-laki dalam keluarga mereka mengubah Manush ke Mehran. Foto oleh Adam Ferguson untuk The New York Times

Di Afganistan, anak laki-laki menjadi simbol prestige dan membawa derajat kehormatan keluarga sedangkan saat ini banyak sekali anak perempuan yang lahir di Afganistan sehingga para orangtua pun khawatir akan tekanan atas simbol ini. Hingga akhirnya tercetuslah fenomena Bacha Posh, mendandani anak perempuan mereka menjadi anak laki-laki agar derajat kehormatan keluarga kembali.

Tradisi ini terus dijalankan hingga tidak heran jika di jalan-jalan banyak sekali anak gadis manis mengenakan baju anak laki-laki yang berkeliaran di Afganistan.

Baca juga: Kisah Wanita Afganistan Saat Bermain Ski untuk Pertama Kali

Tradisi yang muncul karena perbedaan hak perempuan di Afganistan

Anak-anak perempuan Afganistan yang didandani seperti anak laki-laki. Sumber foto

Tradisi ini juga muncul karena perbedaan hak yang biasanya dialami anak perempuan. Mereka (para anak perempuan Afganistan) biasanya tidak diberi kesempatan untuk melakukan hal-hal seperti belajar, traveling, hingga olahraga. Padahal semua anak laki-laki bisa melakukannya dengan sesuka hati.

Untuk membantu anak-anak perempuannya memperoleh haknya, kini tradisi Bacha Posh pun dilakukan. Tujuannya agar anak perempuan bisa mendapatkan pendidikan yang layak, kesehatan, dan membantu perekonomian keluarga.

Bukan hanya berpakaian, para anak perempuan akan melakukan beragam hal layaknya anak laki-laki

Menjadi Bacha Posh bukan berarti anak perempuan itu menggunakan pakaian seperti laki-laki untuk menjalani kesehariannya, tapi mereka juga akan mengganti nama mereka, memotong rambut layaknya laki-laki, bersikap, bahkan bertingkahpun harus mirip seperti anak laki-laki.

Anak-anak ini juga punya kesempatan untuk bekerja membantu ayah dan keluarga, berjualan air minum, jalan-jalan, dan jajan permen karet seperti anak laki-laki.

Jadi, bukan hanya secara lahir, batinpun seakan diubah menjadi sosok laki-laki.

Tradisi akan berakhir jika anak itu sudah mengalami pubertas

Jika sang anak perempuan sudah puber dan mengalami menstruasi biasanya tradisi ini akan berakhir. Mereka akan dipaksa untuk menjadi wanita kembali seperti kodratnya dan menunggu untuk dinikahkah.

Sayangnya, karena mereka sudah terbiasa melakukan hal yang bebas layaknya anak laki-laki selama kecil. Mereka merasa kesulitan beradaptasi menjadi perempuan yang dibatasi dengan beragam aturan. Akhirnya anak-anak ini pun mengenakan burqa demi menutupi rasa malunya dan belajar memasak.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU