Peserta walking tour Verve Bistro and Coffee Bar Semarang. Foto oleh Echi / Phinemo
Verve Bistro & Coffee Bar memperkenalkan sisi lain pariwisata Semarang kepada 20 blogger asal Semarang dan Jakarta. Berkolaborasi dengan Bersukaria Walking Tour, Verve Bistro mengajak para blogger untuk menjelajah sudut-sudut tersembunyi kota Semarang.
Kegiatan walking tour dengan tema “Unlock the City and Heritage Explore” ini berlangsung pada Sabtu, 24 Maret 2018. Rute yang diambil mulai dari DP Mall – Kampung Sekayu – Rumah kecil penulis terkemuka NH Dini – Rumah Abu Nawas – Rumah Jengki – Zebra Cross Pusat Oleh-Oleh Pandanaran Semarang – Gereja Katedral – Wisma Perdamaian – Museum Mandala – Lawang Sewu lalu kembali lagi ke DP Mall.
Menariknya, spot-spot yang dituju mengandung kisah masa silam dan juga cerita tak terduga yang ternyata ada di Semarang misalnya rumah kecil penulis legendaris Indonesia NH Dini dan zebra cross berbentuk duri bandeng yang ada di area Pusat Oleh-Oleh Pandanaran.
Guide walking tour yang sedang menjelaskan kisah dibalik bangunan Balaikota. Foto oleh Wike Sulistiarmi / Phinemo
Selama perjalanan, seluruh peserta ditemani oleh 2 orang guide atau pemandu yang menceritakan seluk beluk dan kisah sejarah dibalik spot-spot yang dikunjungi. Meski kegiatan ini didominasi dengan jalan kaki, namun semua peserta tampak sumringah meski sedikit lelah. Tapi, semua rasa lelah terbayar sudah dengan pengetahuan dan ilmu baru. Tentang kisah menarik di balik bangunan bersejarah.
Seluruh peserta tampak semangat mengikuti jalannya kegiatan apalagi setelah mendapatkan bekal perjalanan yang menyegarkan dari Grab and Go Verve Bistro and Coffee Bar. Satu botol Thai Tea dan Chicken Wrapped menjadi teman perjalanan.
Peserta walking tour saat mengunjungi salah satu spot. Foto dari Verve Bistro & Coffee Bar
Grab and Go ini merupakan brand retail dari Verve Bistro and Coffee Bar yang mengusung konsep ready to to. Menu makanan yang disajikan pun lebih praktis sehingga mudah dibawa kemanapun, termasuk sebagai bekal perjalanan.
Jika mengunjungi Semarang dengan kunjungi landmark mainstream sudah terlalu membosankan, menyusuri setiap sudut kota dengan cara ikut walking tour tentu akan lebih bermakna.
