Dawet identik dengan cita rasa manis. Namun beda jika Anda mencicipi dawet sambal di Kulon Progo, Yogyakarta karena cita rasanya bukan hanya manis tapi juga pedas menggugah selera. Sudah terbayang belum bagaimana rasanya?
Cukup sulit untuk mendeskripsikan rasa kuliner unik satu ini karena kuliner ini memadukan rasa pedas dari sambal dan manis dari juruh (sirup gula jawa). Bukan hanya itu saja, karena dicampur dengan kubis dan toge serta taburan bawang goreng membuat kuliner ini punya cita rasanya sendiri.
Biasanya dawet sambal ini disajikan di mangkuk ayam jago merah yang sering dijadikan mangkuk bakso.
Kedai dawet bercita rasa pedas ini banyak tersebar di Kulon Progo, salah satunya adalah Kedai Tukilah di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Tukilah biasanya menyajikan dagangannya dengan racikan cendol dawet di bagian dasarnya lalu toge dan irisan kubis di atasnya. Tak lupa ia beri bawang goreng di atasnya sebelum disiram dengan air gula dan santan. Tak lupa sambal dan kerupuk singkong untuk sentuhan terakhirnya.
Tukilah mengaku menjual dawet sambalnya dengan harga Rp3.000 saja.
“Semene iki telung ewu (sebanyak ini Rp 3.000),” kata Tukilah. Ia di situ menunggu dagangannya sepanjang Pesta Adat Nawu Sendang Sumber Rejo di Dusun Clapar dilansir dari NatGeoIndonesia.
Dawet yang digunakan dalam hidangan dawet sambal sebenarnya mirip dengan dawet biasa. Warnanya putih dengan ukuran kecil-kecil terbuat dari tepung pati ganyong.
Untuk sambalnya, biasanya dibuat dari bahan dasar cabai rawit merah maupun hijau yang diulek bersama kacang tanah, kemudian digoreng kering agar aroma kacang dan cabai menyatu, lantas direbus.
Rasa dawet ini mirip dengan rasa Tahu Campur Magelang karena menggunakan sambal kacang. Namun kuahnya terasa unik, campuran gurih, manis, dan pedas. Rasa sambal kacang cukup dominan.
Meskipun kuliner in cukup aneh, tapi untuk orang yang suka kuah gurih, pedas, dan manis seperti penggemar rujak pasti akan langsung suka.
Selain di Yogyakarta, Anda juga menemukan kuliner ini di Kendal. Kuliner ini biasanya dijual saat pagi hari di sekitar wisata Gua Kiskendo.