Traveling tak terbatasi oleh musim. Bagi para pendaki, naik gunung di musim hujan malah menjadi hal yang menantang. Namun yang harus menjadi perhatian saat berpergian di musim hujan adalah perihal memotret.
Tak bisa dipungkiri, di era travelgram (traveling+instagram) seperti sekarang, memotret jadi satu kebutuhan yang tak bisa ditinggalkan. Alih-alih kamera rusak terkena air, Anda harus lebih tricky menggunakan kamera untuk memotret saat musim hujan.
Tak perlu khawatir, berikut ini beberapa trik bagaimana cara memotret saat musim hujan.
Air menjadi elemen berbahaya untuk perangkat elektronik seperti kamera digital. Meski demikian, bukan berarti tak jadi memotret karena hujan.
Salah satu tips memotret saat hujan adalah dengan melindungi kamera menggunakan rain cover, plastik, atau payung. Penggunaan payung bermanfaat untuk framing foto juga.
Bila hujan tak begitu deras, Anda bisa membungkus body kamera dengan handuk kecil atau kain tebal yang bisa menyerap air. Lindungi tombol shutter serta celah sambungan bodi dan lensa sehingga air bisa masuk.
Meskipun Anda sudah membungkus body kamera dengan raincover atau pun plastik, pastikan lens-hood terpasang di kamera. Lens-hood ini berfungsi untuk melindungi bagian depan lensa dari cipratan air. Selain lens-hood, gunakan filter untuk menghindari optik lensa terkena air.
Bila kamera atau pun lensa terciprat air, segera keringkan dengan kain atau tisu bersih. Hal ini berguna untuk menjaga kamera tetap kering sehingga mengurangi kerusakan.
Memotret saat hujan pun tak hanya tentang melindungi kamera dari air, tapi juga menghasilkan jepretan yang apik. Saat hujan turun, biasanya pencahayaan akan rendah. Sebaiknya, gunakan aperture yang besar agar foto terlihat lebih terang.
Tidak hanya mengatur apperture atau shutter speed, saat akan memotret air hujan pengguna perlu mengatur level ISO. Pengaturan ISO yang tepat bisa membuat hasil tangkapan foto menjadi terang dan tetap berkualitas.
Semakin tinggi angka ISO maka semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Jika memotret hujan di saat langit masih terang, aturlah ISO ke angka 800. Sebaliknya bila langit mulai gelap, naikkan angka ISO.
Memotret saat hujan memang sebaiknya meminimalisir penggantian lensa. Namun bila hal tersebut tak bisa dihindarkan, gantilah lensa dengan hati-hati. Caranya dengan memosisikan mulut lensa dan body kamera mengarah pada posisi ke bawah. Dengan demikian, kamera aman dari air hujan.
Caranya dengan membidikan lensa ke obyek dipilih. Lalu, gunakan hujan sebagai latar belakang atau pun depan.
Setelah mendapatkan obyek yang pas, atur kecepatan buka tutup rana (shutter speed). Bila Anda menginginkan buliran air hujan tampak detail, atur shutter speed pada angka 1/1000 detik atau lebih cepat lagi.
Sebaliknya, bila ingin menampilkan efek dramatis hujan agar rintik hujan terlihat blur, perlambat shutter speed pada kecepatan 1/125 detik.