Pemerintah Bali membeberkan rencana program Free Covid Corridor atau Travel Corridor antara Bali dan China. Dilansir dari situs resmi Pemerintah Bali, wisatawan mancanagera dari China yang telah tuntas melaksanakan vaksinasi akan diizinkan datang ke Pulau Bali. Melalui Travel Corridor Bali-China diharapkan dapat mendorong aktivasi ekonomi di sektor pariwisata.
China dipilih karena meskipun menjadi sumber awal penyebaran Covid-19 di dunia, namun negara ini berhasil mengatasi serta keluar dari pandemi karena program vaksinasi yang sukses. Selain itu pada tahun 2019 sebelum Covid-19 melanda, sebagian besar wisatawan mancanegara yang datang ke Bali berasal dari China, yaitu mencapai dua juta orang dengan pengeluaran hingga USD 1.100 (Rp 15,4 juta) dalam sekali perjalanan.
Baca juga: Efek Domino Covid-19, Industri Wisata Merugi Rp 21 Triliun
Namun demikian, program Travel Corridor Bali-China ini memiliki syarat khusus yang harus dipenuhi oleh Bali selaku negara tujuan. Jumlah orang yang telah divaksin harus mencapai 75%, khususnya para pelaku industri wisata. Disiplin protokol kesehatan juga menjadi hal penting sebelum Bali benar-benar membuka diri untuk kunjungan wisatawan mancanegara.
Program ini tentu menjadi angin segar untuk para pelaku usaha di industri pariwisata. Satu tahun berlalu, namun gelombang pandemi Covid-19 belum juga mereda. Sebagian besar pelaku usaha mengalami kesulitan keuangan sehingga harus menjual aset-asetnya sekadar untuk bertahan. Tidak sedikit juga yang bangkrut dan ditutup permanen karena kehilangan pemasukan.
Baca juga: Nasib Pariwisata Bali Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, mengaku bahwa Bali sepenuhnya telah siap menjalankan prgram ini. Dilansir dari Kompas.com, pihaknya hanya tinggal menunggu arahan lebih lanjut, termasuk berbagai kebijakan non-teknis yang berada di luar kewenangan instansi pariwisata. Travel Corridor ini menjadi langkah awal Open Border untuk Provinsi Bali.