Palembang yang terkenal dengan pempek yang lezat ini punya tradisi unik lho di bulan Ramadhan! Saat Kamu datang ke kota Palembang di bulan Ramadhan nih, Kamu bakal melihat melihat beberapa tradisi Ramadhan di Palembang.
Beli pempek di Palembang, jangan capek bertualang.
Biar Nggak penasaran, apa aja sih tradisi Ramadhan di Palembang itu? Yuk di cek!
Sebagai rasa ucap syukur kepada Allah, umat muslim di Palembang menggelar pawai obor. Biasanya pawai obor ini dilaksanakan oleh para santri dan seluruh umat islam di Palembang tanpa terkecuali.
Pawai Obor ini diharapkan bisa menambah motivasi umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa. Biar mereka bisa menjalani puasa dengan penuh keimanan, ketaqwaan, serta tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
Kalau Kamu datang sebelum bulan Ramdhan, Kamu juga bisa ikut serta dalam pawai ini lho gais. Kamu bisa merasakan bagaimana kemeriahan pawai obor yang ada di Palembang, dan mungkin nggak ada di daerah Kamu.
Selain pawai obor, tradisi Ramandhan di Palembang adalah sedekah ruwah yang dilakukan oleh masyarakat sekitar.
Pada zaman kejayaan Kerajaan Palembang Darussalam tradisi sedekah ruwah ini sudah dilaksanakan. Konon pada saat kejayaan kerajaan Pelembang Darussalam itu, sang sultan memerintakan adipatinya untuk melaksanakan makan besar dan mengundang seluruh rakyatnya.
Harapan sang sultan pada saat itu adalah untuk mendapatkan berkah dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Nah, hingga saat ini tradisi unik ini pun diteruskan oleh masyarakat.
Sedekah ruwah yang kini dilakukan dalam bentuk membagikan makanan ke sesama warga.
Biasanya makanan tersebut berupa nasi gemuk, yaitu nasi yang dimasak dengan santan kelapa. Nasi gemuk itu pun disajikan bersama lauk seperti telur dadar, teri dan sambal goreng dan beberapa makanan khas Palembang.
Tradisi ini biasanya dilakukan seperti layaknya kenduri atau mendatangkan warga dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran.
Saat menjelang adzan magrib Kamu bisa datang ke Masjid Al Mahmudiyah Palembang. Masjid yang berdiri sejak tahun 1834 ini punya tradisi unik yaitu membagikan bubur Suro kepada seluruh warga secara gratis. Masjid tua ini ada di kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan.
Tradisi Ramadhan di Palembang ini tergolong cukup unik. Setiap harinya juru masak masjid mengolah sedikitnya lima kilogram beras dan satu kilogram daging sapi untuk membuat bubur Suro tersebut. Proses pembuatnnya butuh waktu 4 jam lho!
Masyarakat sekitar pun rela antre lho hanya untuk mendapatkan bubur Suro yang lezat itu. Nah, kalau Kamu penasaran dengan rasa bubur Suro itu Kamu bisa datang ke Palembang pada saat bulan Ramadhan, karena tradisi bubur Suro itu hanya ada saat bulan ramadhan saja.
***
Yuk, datang ke Palembang saat bulan Ramadhan, Kamu bisa mendapatkan beragam pengalaman baru yang nggak biasa Kamu dapatkan di hari biasa saat datang ke sana.