Banner Toboali City on Foire Season 2. Foto oleh Rizqi Y/Phinemo
Toboali City on Fire Season 2 sudah selesai digelar pada tanggal 28 – 30 Juli 2017 lalu. Tapi kemeriahannya emang masih terasa sampai sekarang. Festival tahunan bertaraf nasional ini pun sukses menjadi daya tarik tersendiri bagi Toboali, Bangka Selatan.
Buat Kamu yang belum ikut ngerasain kemeriahan Toboali City on Fire Season 2, tahun depan wajib buat nonton. Kenapa? Ini alasannya!
Para pesepeda yang siap menjelajah alam Toboali. Foto oleh Hendra Dwi Septian
Salah satu agenda besar dalam Toboali City on Fire Season 2 adalah bikepacker. Peserta bisa melampiaskan hobi bersepeda sambil menjelajah destinasi wisata di Toboali dan diakhiri dengan kegiatan camping bersama di tepi Pantai Lampu, Tanjung Labu.
Para pesepeda ini nggak cuma berasal dari Bangka aja, tapi ada juga peserta dari kota lain misalnya Jogja, Belitung, Pangkal Pinang, dan banyak lagi lainnya.
Ramainya penonton barongsai di Toboali City on Fire Season 2. Foto oleh Adriadi
Barongsai adalah salah satu kesenian yang tumbuh subur di Bangka Belitung. Ini nggak lepas dari budaya China saat pertama kali datang ke Bangka Belitung. Dengan adanya acara Toboali City on Fire Season 2 ini puluhan kelompok kesenian barongsai akan tampil.
Dan yang unik, barongsai yang tampil dan ikut diperlombaan ini nggak cuma orang dewasa. Tapi ada juga kelompok barongsai dari anak-anak. Wah, keren banget kan?
Pertunjukan budaya di Toboali. Foto oleh Rizqi Y/Phinemo
Selain kesenian barongsai khas China, ada juga pertunjukan budaya lain seperti reog dan kuda lumping. Ini menjadi salah satu simbol bahwa kebudayaan di Toboali, Bangka Selatan bisa berdampingan dengan baik.
Duh, tahun depan wajib nonton lagi nih!
Keunikan layang-layang doi Toboali City on Fire Season 2. Foto oleh Hendra Dwi Septian
Festival layang-layang di Toboali City on Fire Season 2 emang cukup menarik. Banyak di antara peserta yang membuat layang-layang dengan berbagai bentuk. Mulai dari bentuk naga, burung hingga perahu yang merupakan simbol dari warga Toboali yang mayoritas nelayan.
Lomba lukis mural. Foto oleh Hendra Dwi Septian
Sejak Toboali City on Fire Season 1, lukis mural sudah mulai diadakan. Bedanya di season 1 untuk lukis mural belum dilombakan. Sedangkan untuk season 2 ini lukis mural dijadikan ajang lomba.
Lukisan-lukisan mural ini dibuat di dinding rumah kawasan pecinan Toboali. Kalau Kamu termasuk orang yang suka dengan seni mural, tahun depan harus banget nih ikutan ajang lukis mural ini!
Jejeran moge di lapangan Nek Aji. Foto oleh Hendra Dwi Septian
Ajang pameran motor gede atau moge ini juga jadi agenda rutin di ajang Toboali City on Fire Season 2. Ajang pameran moge di Lapangan Nek Aji ini pun selalu jadi sesuatu yang menarik buat ditonton.
Lomba lukis tudung saji. Foto oleh Rizqi Y/Phinemo
Lomba lukis tudung saji ini terbuka buat siapapun lho. Bahkan kalau kamu dari luar daerah atau pulau pun boleh ikutan dalam lomba ini. Asyiknya lagi, Kamu nggak perlu bayar alias gratis kalau pengen ikutan.
Meskipun pendaftarannya gratis, tapi lomba ini tetep ada hadiahnya lho, bahkan jutaan. Di tahun kedua ini, lomba tudung saji diikuti juga oleh beberapa wisatawan mancanegara. Gimana, tertarik buat ikutan?
Kemeriahan pentas musik di Lapangan Nek Aji. Foto oleh Adriadi
Waw, melihat dari sekian banyaknya penonton festival musik pada foto di atas pasti bikin Kamu pengen gabung nonton juga kan? Sebetulnya bukan karena siapa artisnya, tapi euforia dan semangat penontonnya lah yang justru bikin pengen gabung di festival musik ini.
Mungkin tahun depan bisa Kamu jadwalkan buat nonton Toboali City on Fire Season 3?
Fashion carnival. Foto oleh Rizqi Y/Phinemo
Fashion Carnival tahun ini mengangkat empat tema besar, di antaranya Telur Seroja, Etnik, Biota Laut dan Bebas. Masing-masing dari tema ini menampilkan kreasi fashion yang unik, peserta bahkan sangat antusias menyiapkan segala pernak-pernik baju yang mereka pakai.
Bahkan ada juga peserta Fashion Carnival yang merupakan wisatawan mancanegara.
Ikut menari sebelum adat Buang Jung. Foto oleh Rizqi Y/Phinemo
Sebelum ritual adata Buang Jung digelar, pawang dan penarinya bakal melakukan sebuah tarian sederhana di tengah lapangan. Nah tarian ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan.
Tapi bukan berarti Kamu nggak bisa ikutan. Kalau Kamu mau ikut dalam tarian ini juga bisa kok. Tapi harus kasih tahu tim panitia dulu ya gais.
Ritual adat Buang Jung. Foto oleh Rizqi Y/Phinemo
Bagi warga Toboali Bangka, ritual Buang Jung adalah cara untuk berbagi kemakmuran antara hasil laut dan hasil darat. Jadi dalam ritual ini masyarakat dengan dipandu pawang atau dukun akan melarung persembahan ke laut dengan menggunakan jung atau kapal. Jung ini diisi dengan berbagai hasil bumi dari darat, misalnya beras, ayam, telur, dan banyak lagi.
Lebih seru lagi, Kamu bisa ikut dalam prosesi larung persembahan ini lho!
***
Gimana, seru banget kan Toboali City on Fire Season 2 ini? Mungkin buat Kamu yang berencana liburan ke Bangka Selatan bisa menyesuaikan dengan jadwal Toboali City on Fire ini. Jadi sekali jalan Kamu bisa dapet banyak aktivitas, nggak cuma liburan ke destinasi alamnya aja. Tapi bisa juga belajar budaya di Toboali.