Sebelum Jalan-Jalan ke Luar Negeri, Ketahui Apa Itu Random Security Checking

Supaya tak menjadi target random security checking bahkan dideportasi, sebaiknya pahami hal-hal berikut ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Imigration check, jadi momok yang menakutkan bagi para traveler. Biasanya petugas akan memeriksa kelengkapan surat-surat dan dokumen izin tinggal. Masa berlaku passport, visa kunjungan, tiket perjalanan kembali ke negara asal, bukti pemesanan hotel, itinerary perjalanan, dan deposito uang yang dibawa selama liburan jadi hal utama yang akan diperiksa petugas imigrasi. 

Baca juga: Berikut daftar negara yang memberikan free visa kepada turis Indonesia 

Sayangnya, meski sudah memenuhi aturan yang ada, nasib sial kerap melanda traveler Indonesia yang tiba-tiba terkena random security checking. Salah seorang pejalan asal Indonesia, mem-posting pengalaman temannya yang dideportasi imigrasi Singapura karena terkena random security checking.

Menurut pengakuannya, semua dokumen telah lengkap, tiket pulang pun sudah dikantongi, dan uang yang dibawa pun sudah mencukupi selama tinggal di sana. Namun, sialnya, masih saja tertangkap petugas imigrasi dan dipulangkan ke Indonesia.

Foto dari facebook

Jadi, apakah random security checking itu?

Kalau diartikan secara harfiah, random security checking berarti pengecekan secara acak. Jika saat dilakukan random security checking, seseorang terbukti melakukan pelanggaran, maka bersiaplah untuk dipulangkan ke Indonesia alias dideportasi seperti kasus traveler Indonesia di atas. 

Tidak ada yang tahu secara resmi seperti apakah target random security checking ini. Namun, berdasarkan pengalaman dan kasus yang pernah terjadi berikut beberapa hal yang jadi sasaran random security checking:

 

1. Kemampuan berbicara bahasa Inggris yang masih kurang lancar

Lancar berbahasa inggris itu penting saat jalan-jalan di luar negeri, apalagi saat jalan sendirian. Foto dari sini

Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris memang sangat dibutuhkan, pun bagi para traveler. Kelancaran dalam berbahasa Inggris akan mempermudah perjalananmu selama di sana. 

Sebaliknya, jika ngomong bahasa Inggris saja susah, petugas imigrasi akan beranggapan bahwa orang tersebut hanya akan menyusahkan selama liburan di sana. Hal ini disampaikan oleh salah seorang petugas imigrasi Australia. Menurutnya, turis asing yang kurang bisa berbahasa Inggris akan mendapatkan pengecekan petugas lebih ketat. 

Tips: Sebelum jalan-jalan keluar negeri, tingkatkan kemampuan bahasa Inggris terlebih dulu. Pelajari penggunaan kalimat dalam percakapan sehari-hari. Dan, yang tidak kalah penting, pelajari istilah bahasa Inggris dalam bidang travel dan keimigrasian. 

Baca juga: Istilah dalam penerbangan yang harus dipelajari sebelum ke luar negeri

2. Mengenakan pakaian yang mencurigakan

Jangan berdandan seperti hulk ini kalau tidak mau dicurigai. Foto dari sini

Peribahasa “don’t judge a book by its cover” ternyata tidak berlaku bagi petugas imigrasi. Penampilan turis asing malah jadi salah satu hal terpenting yang harus diwaspadai. Jika, terdapat turis asing yang berpakaian mencurigakan, misalnya mengenakan burka lengkap dengan cadarnya, maka petugas akan memeriksanya dengan sangat teliti. 

Di beberapa negara dunia, khususnya Eropa, petugas akan meminta turis asing yang mengenakan burka untuk melepaskan hijab dan cadarnya. Bukan masalah diskriminatif, tapi hal ini dilakukan sebagai tindakan perventif terhadap masuknya para teroris. 

Khusus di Singapura dengan negara-negara tetangga lainnya, bukan hanya seorang turis bercadar yang jadi sasaran, mereka yang berdandan lusuh, atau berpakaian tidak rapi, akan dicurigai sebagai tenaga kerja ilegal. 

Tips: untuk menghindari hal ini, berpakainlah dengan rapi dan tidak mencolok. Jika sudah berpakaian rapi tapi tetap saja terkena random check, bersikaplah dengan tenang. Semakin melawan, petugas akan makin mencurigaimu. 

3. Memiliki nama satu kata dan berbau teroris?

Turis asing sedang diinterview petugas imigrasi. Foto dari sini

Maraknya kasus terorisme yang terjadi, membuat negara-negara dunia makin memperketat penjagaan di bagian imigrasi. Saking ketatnya, bahkan nama turis asing dalam passport pun dicurigai. Kasus ini pernah dialami oleh seorang business traveler asal Indonesia, bernama Rahmatullah. 

Dia menuliskan dalam blognya bahwa mengalami pengalaman random check di imigrasi Singapura. Pakaian sudah rapi, kemampuan Bahasa Inggris yang baik, tujuan ke Singapura pun jelas, akan mengikuti seminar, uang cash yang dibawa pun cukup untuk liburan di Singapura selama beberapa hari. Tak ada hal yang mencurigakan, namun dia ditangkap petugas imigrasi dan diinterogasi selama hampir satu jam. 

Untungnya, tidak ada tindakan yang melanggar hukum, dan akhirnya dia dibebaskan jalan-jalan ke Singapura. Setelah dia dibebaskan, petugas imigrasi mengaku hanya salah paham. Menurutnya, kesalahpahaman ini terjadi karena nama dia yang mirip nama-nama teroris. 

Tips: Tidak ada yang salah dengan nama pemberian orang tua, jika mengalami hal serupa tetaplah tenang. Jawablah pertanyaan dengan santai, jangan gugup atau pun membantah. Tunjukkan tiket perjalanan pulang, bukti booking hotel, atau pun contact yang bisa dihubungi di Singapura (jika ada). 

4. Hati-hati dengan barang-barang ponsel atau pun leptopmu 

Smartphone juga sudah memiliki fitur waterproof. Sumber foto.

Yang tidak boleh disepelekan adalah isi ponsel atau leptopmu. Jika jadi sasaran random check, petugas imigrasi akan memeriksamu dengan sangat detail. Termasuk isi dalam ponsel dan laptopmu. 

Konten foto dalam ponsel atau pun leptop yang berhubungan dengan terorisme atau pun isis dianggap membahayakan negara yang dikunjungi. Jika kedapatan membawa salah satu konten berkaitan dengan teroris, petugas tidak segan untuk mendeportasi orang tersebut.

Tips: perhatikan dengan saksama semua barang bawaanmu. Jangan membawa atribut yang berkaitan dengan teroris atau pun isis. Kalau di Indonesia, barang bersimbol palu arit, jadi incaran petugas imigrasi. 

5. Jangan membawa barang terlalu banyak, bisa dicurigai sebagai bandar narkoba

Jangan kebanyakan kardus. Foto dari sini

Barang bawaan yang dibawa secara berlebihan akan jadi sasaran petugas imigrasi. Bisa saja, orang tersebut dicurigai sebagai kurir atau bandar narkoba. Maka, biasanya meski sudah melewati metal detector, petugas tetap melakukan pengecekan dan penggeledahan barang. 

Tips: Bawalah barang secukupnya. Jangan membawa terlalu banyak tentengan.

Telah melakukan tips di atas tapi masih tetap jadi target random security checking? Berikut proses yang harus dilewati;

Saat sudah jadi target random security checking, petugas akan melakukan pemeriksaan yang cukup panjang. Butuh waktu sekitar 1 hingga 2 jam. Berikut proses yang harus dilalui;

1. Pertama, orang tersebut akan dibawa ke ruang khusus dan diminta menunggu petugas imigrasi datang. 

2. Setelah petugas imigrasi datang, dia akan menanyaimu tentang beberapa hal berkaitan dengan tujuan kedatangan, nama lengkap, pekerjaan, kapan pulang, tiket perjalanan, dimana tinggal. Bahkan, ada juga yang ditanyai nama akun media sosialnya. 

3. Jika berpenampilan mencurigakan, petugas akan menggeledah tas.

4. Kalau dianggap bebas dari hal-hal yang mencurigakan, petugas akan mempersilakan untuk memperoleh cap visa dan melanjutkan perjalanan. 

5. Namun, jika dianggap bermasalah, petugas akan mendeportasimu dan mengembalikanmu kembali ke Indonesia. Kabar buruknya, ketika passport sudah tercemar “stempel” deportasi, seseorang akan kesulitan lewati pos imigrasi saat kunjungi negara lainnya.  Jadi, waspada dan tetap tenang.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU