Kita semua tahu bahwa destinasi wisata adalah alasan utama bagi seseorang untuk pergi berwisata ke suatu tempat, namun tak jarang ada juga orang yang sengaja traveling hanya untuk wisata kuliner. Bahkan mereka rela terbang ke lintas negara untuk bisa mencicipi kuliner langsung dari destinasinya. Salah satu contohnya adalah Mark Wiens, si travel food yang keliling dunia hanya untuk makan dan mencicipi kuliner, termasuk kuliner Indonesia.
Banyak orang yang bilang kalau ke Bali tidak lengkap jika belum makan Ayam Betutu. Begitu pula saat ke Semarang tidak lengkap jika belum bawa oleh-oleh Wingko Rolls, kuenya Artis Dewi Sandra. Apalagi ke Thailand tidak lengkap kalau wisatawan belum mencicipi street food laba-laba goreng dan jangkrik gorengnya. Rasanya, kini kuliner menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kuliner adalah opsi penting yang wajib dirasakan saat mampir ke suatu tempat.
Hidup manusia memang tak pernah jauh dari yang namanya kuliner. Yang terkini, tak hanya untuk memenuhi kebutuhan perut, wisata kuliner lebih dari itu. Banyak orang menjadi terkenal karena mereka kerap mem-foto makanan dan mengulasnya.
Menjadi seorang influencer di bidang kuliner gampang-gampang susah. Langkah awalnya, Kamu bisa memulainya dengan belajar fotografi dan mulai mengunggah foto makanan di akun Instagram-mu.
Berikut ini adalah tips menjadi fotografer kuliner dari seorang food photographer Astrid Febrina Rizal yang telah cukup lama menggeluti dunia fotografi:
Mirrorless memiliki ukuran yang kecil namun kemampuan menangkap gambarnya setara dengan SLR. Kamu bisa menabung untuk membeli kamera ini sebelum benar-benar terjun ke dunia fotografi kuliner.
Kamu bisa membaca perbandingan mirrorless dan SLR dengan membaca artike berikut ini: Masih Pakai DSLR Saat Traveling? 9 Alasan Ini Akan Membuat Berpindah ke Mirrorless.
Untuk mencoba bidang foto makanan, sebenarnya tak harus banyak peralatan. Bisa menggunakan kamera atau smartphone biasa (tapi kalau Kamu ingin fokus di dunia fotografi kuliner, lebih baik segera membeli kamera dan lensa mumpuni). Tidak perlu repot mempersiapkan flash dan tripod karena memotret kuliner akan lebih cantik jika menggunakan pencahayaan matahari karena akan lebih natural.
“Untuk memotret makanan sebenarnya saya tidak memerlukan tripod dan flash karena saya lebih senang memotret di pagi dan siang hari ketika cahaya matahari sangat membantu dalam pencahayaan foto,” ujar Astrid.
Untuk membuat foto kuliner yang bagus kuncinya harus sabar dan tahan lapar karena kuliner yang sudah dicicipi biasanya akan terlihat kurang menarik.
“Tips memotet kuliner agar terlihat bagus ya tentu saja makanan yang difoto masih layak untuk difoto alias belum diacak2 atau dimakan,” tambah Astrid.
Seperti halnya manusia, kuliner pun punya sudut tertentu yang membuatnya lebih menarik. Pintar dan sabarlah memilih angle atau sudut pengambilan gambar.
“Yang penting saat belajar membuat foto kuliner adalah mampu melihat sudut yang baik pada saat pengambilan gambar,” ujar Astrid
Momen juga menjadi salah satu hal penting dalam pengambilan foto kuliner. Carilah momen itu agar Kamu bisa mendapatkan foto yang kuliner yang bagus. Contohnya adalah momen memasak sate dengan latar bara api, atau momen saat kopi panas di buat dan masih banyak momen yang lainnya.
“Melihat dan menangkap momen bagus yang didukung dengan pencahayaan yang baik yaitu matahari,” ujar Astrid pada tim phinemo.
Jika memang kuliner yang akan Kamu potret memang khusus untuk pemotretan, Kamu bisa memberikan warna unik dengan penambahan properti seperti piring saji yang cantik, sendok, teko, alas foto hingga background yang foto yang cocok.
“Jika memang ingin agar makanan nampak lebih cantik memang diperlukan beberapa property untuk mendukung foto tersebut dan itu bisa beragam seperti contoh: piring penyajian yang cantik, sendok, teko sampai ke alas foto dan background foto yang cocok,” ujar Astrid
Tapi, jika Kamu ingin traveling sambil memotret kuliner, lebih baik andalkan kemampuan memotret karena peralatan seperti sendok, teko, hingga piring cantik tidak mungkin bisa dibawa. Mereka hanya cocok untuk sesi pemotretan di rumah.
“Namun memang hal.ini jarang di gunakan jika ingin memotret kuliner yang lebih bersifat spontan dan on spot. Hal ini hanya berlaku kalau memang kita ingin memotret makanan di rumah dan di tempat yang memang bisa di tata sedemikian rupa,” ujar Astrid.
“Agar foto tampil bagus di sosial media, dapat juga hasil foto di-edit menggunakan tambahan aplikasi di smartphone yaitu snapseed dan vsco.” Ujar Astrid
Meskipun hasil foto sudah bagus, namun aplikasi edit foto sangat diperlukan untuk membuat foto menjadi lebih terlihat makin bagus.
Astrid memilih aplikasi edit kamera Snapseed dan Vsco. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk membuat hasil foto makanan Kamu makin bagus.