Tips Anti-Tersesat Menggunakan Peta Digital

Salah satu penyebab utama banyak orang sering tersesat saat menggunakan peta digital adalah karena tidak akuratnya GPS di peta tersebut.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Peta digital sudah jadi sahabat dekat traveler. (Foto: ilustrasi).

Bepergian ke destinasi wisata baru pasti kurang tenang rasanya jika tidak memanfaatkan peta digital. Ada beberapa aplikasi peta digital yang cukup populer di Indonesia, salah satunya Google Maps. Aplikasi buatan Google tersebut memang bisa diandalkan.

Tapi ternyata, tidak jarang juga aplikasi ini menyesatkan orang. Pernahkah mengalami, ketika menyusuri jalan mengikuti arahan Google Maps, ternyata justru dilewatkan ke jalan sempit perkampungan, atau jalan rusak di tengah hutan? 

Jika pernah, mungkin itu karena aplikasi Google Maps tersebut belum dikalibrasi. Dengan melakukan kalibrasi, dijamin Google Maps akan lebih akurat.

Baca juga: 7 fitur baru Google Maps yang akan sangat membantu traveler

Prinsip kerja GPS ada pada satelit dan internet. Jadi pastikan bahwa kedua hal tersebut bekerja dengan baik di smartphone. Cara mudah mengecek keakuratan satelit, bisa dengan cara:

Jika belum berhasil, coba gunakan aplikasi GPS Status & Toolbox. Aplikasi ini akan membantu kalibrasi keakuratan GPS. Kuat atau tidaknya sinyal GPS dapat dilihat di bar notifikasi. Jika muncul ikon sinyal satelit saat membuka aplikasi ini, berarti sinyal GPS sudah kuat.

Namun perlu dipahami, sinyal GPS kuat tak berarti GPS akurat. GPS dikatakan akurat apabila semua angka pada layar dan juga pada bar frekuensi di bawah kompas yang bergerak telah terisi. Coba letakkan smartphone di tempat yang datar. Lihat saja dari lingkaran cokelat, apabila sudah berada di tempat datar lingkaran cokelat ini akan berada di tengah kompas.

Saat belum akurat, aplikasi ini bisa membantu memperbaikinya. Jadi sebelum pergi traveling, ada baiknya cek akurasi peta GPS di peta digital dengan aplikasi ini supaya lebih akurat

Coba manfaatkan Google Maps Offline

Kita semua tahu koneksi internet membuat boros baterai smartphone. Untuk menyiasati konsumsi baterai tersebut yang berlebihan, sebenarnya bisa menyimpan data Google Maps dalam mode offline.

Berikut cara mengunduh data offline, berikut ini caranya;

Ukuran maksimal area offline di Google Maps sendiri hanya memadai 120.000 kilometer persegi. Jika mencoba untuk menyimpan ukuran yang lebih besar, akan diminta untuk memperbesar area menjadi lebih kecil.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU